Tangerang -
Polisi menemukan lebih dari 10 akun media sosial yang memprovokasi masyarakat untuk melakukan demonstrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Akun-akun anonymous tersebut telah di-report oleh pihak kepolisian kepada pihak platform.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald FC Sipayung mengatakan akun-akun tersebut ditemukan setelah polisi melakukan patroli siber pada saat aksi unjuk rasa yang jadi pada 25 Agustus sampai awal September 2025.
"Jadi memang waktu itu banyak akun-akun yang provokasi atau ajakan untuk demo ke bandara, itu kita temukan saat patroli siber pada saat terjadi demo yang dimulai sejak 25 September itu," kata Ronald kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil patroli tersebut, Polresta Bandara Soekarno-Hatta menemukan ada lebih dari 10 akun yang menyebarkan ajakan untuk mendemo Bandara Soetta. Pihak kepolisian saat itu mengambil langkah cepat dengan melaporkan akun tersebut secara manual dengan menggunakan fitur report pada platform tersebut.
"Sehingga akun-akun tersebut kita report secara manual melalui fitur report. Beberapa sudah di-take down dan sudah hilang," imbuhnya.
Menurut Ronald, sebagian besar akun provokator tersebut merupakan akun anonim. Tapi, ada juga akun jelas, namun yang bersangkutan telah menyampaikan permintaan maaf serta menghapus postingannya.
"Ada juga yang akunnya sepertinya real, tapi dia sudah minta maaf dan memberikan klarifikasi," katanya.
Sebagian besar akun anonim itu memposting ajakan untuk melumpuhkan Bandara Soekarno-Hatta dengan menggelar demonstrasi. Akun-akun tersebut memberikan contoh di Negara Jerman yang pernah terjadi pendudukan massa di kawasan bandar udara.
"Ada yang nulis narasi 'Ayo kita contoh seperti di Jerman, demonya di bandara', ada juga yang 'Lanjutkan demo di bandara', yang gitu-gitu lah," jelasnya.
Di sisi lain, untuk mengamankan kawasan Bandara Soekarno-Hatta, jajaran kepolisian bersama TNI juga hadir secara fisik melakukan rangkaian pengamanan di bandara. Polisi juga melakukan penyekatan massa secara random di beberapa ruas jalan untuk mengantisipasi potensi massa menggeruduk bandara.
"Kita hadir juga secara fisik melakukan pengamanan dan penyekatan secara random. Yang sekiranya mobil-mobil bak terbuka membawa massa banyak atau konvoi motor, kita lakukan pemeriksaan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ronald memastikan kawasan Bandara Soekarno-Hatta aman selama gelombang unjuk rasa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Kawasan bandara berhasil diamankan berkat kolaborasi antara TNI dan Polri.
(mei/imk)
