Polda Banten Turunkan Labfor Usut Kematian Anak Politikus PKS di Cilegon

3 hours ago 2

Banten -

Kapolda Banten Irjen Hengki mengatakan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) turun tangan menyelidiki kasus kematian MA (9), putra politikus PKS, Maman Suherman. Hengki menyebut pihaknya telah menurunkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Sudah (Polda Banten ikut menyelidiki), sudah gabungan antara Polda Banten dan Polres Cilegon, dipimpin Pak Dirkrimum. Termasuk kita sudah mendatangkan Labfor," ujar Hengki di Mapolda Banten, Jumat (16/12/2025).

Hengki meminta masyarakat melapor jika memiliki informasi mengenai kejadian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada yang mendengar informasi, segera laporkan kepada kami," katanya.

Namun, Hengki belum ingin menyampaikan lebih rinci soal proses penyelidikan. Menurutnya, sampai saat ini polisi masih bekerja untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saya tidak akan menyampaikan perkembangan, masih dalam tahap penyelidikan. Teknis penyelidikan tidak kami uraikan di sini," ujarnya.

Seperti diketahui, misteri kematian MA masih belum terpecahkan. Sudah hampir 10 hari kasus berjalan, polisi belum menemukan titik terang atas peristiwa pembunuhan tersebut.

MA ditemukan tewas bersimbah darah pada Selasa, 16 Desember 2025. Korban ditemukan dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya.

Pihak kepolisian menghadapi kendala setelah menemukan fakta bahwa kamera pengawas (CCTV) di rumah Maman Suherman dalam keadaan mati. Tidak adanya sekuriti di rumah mewah tersebut juga menjadi kendala tersendiri.

Polisi mengungkap rekaman CCTV di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) dalam keadaan mati. Meski demikian, polisi mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam penyelidikan kasus pembunuhan ini.

"Tidak juga sih, tidak juga kesulitan. Meskipun CCTV itu mati di dalam rumah, kami insyaallah akan berupaya maksimal untuk perkara ini," kata Kapolres Cilegon AKBP Martua Raja Silitonga, Selasa (23/12).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama mengatakan CCTV di rumah Maman Suherman tidak aktif sejak 2023. Hal ini menjadi kendala lantaran polisi tidak memiliki petunjuk visual.

"Kita masih mengedepankan praduga tak bersalah. Kendala yang kita hadapi memang di rumah itu murni tidak ada CCTV aktif, baik di lantai dua sebagai TKP, lantai satu, halaman, maupun di depan rumah," kata Yoga Tama, Rabu (24/12).

Polisi memastikan CCTV tersebut sudah rusak sejak sebelum peristiwa pembunuhan berlangsung. Selain pemeriksaan fisik CCTV, keterangan pemilik rumah juga menyebutkan bahwa CCTV di lantai satu, dua, maupun halaman rumah dalam keadaan mati.

Tak Ada Sekuriti

Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama mengatakan rumah mewah Maman Suherman tidak dijaga oleh sekuriti. Sekuriti hanya terdapat di pos jaga Perumahan BBS 3.

Jarak antara pos jaga dan rumah tersebut sekitar 100 meter dan terhalang bangunan lain di depannya.

"Di rumah itu tidak ada sekuriti yang berjaga 24 jam. Melihat rumahnya yang sangat besar, namun berdasarkan informasi awal, CCTV tidak aktif sejak 2023 dan tidak ada satu pun sekuriti yang berjaga di rumah tersebut," kata Yoga.

Yoga mengatakan pos jaga dan rumah tersebut berada di blok yang berbeda. Meski begitu, polisi telah memeriksa sejumlah sekuriti yang berjaga di pos tersebut.

"Sekuriti kompleks yang berada sekitar dua blok dari lokasi juga sudah dimintai keterangan," ujarnya.

(dwr/dwr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |