Pimpinan Komisi I DPR Minta Kemlu Ambil Langkah Lindungi WNI di Nepal

6 hours ago 4
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menanggapi situasi kericuhan di Nepal. Dave meminta Kemlu RI menyiapkan langkah-langkah terkait keamanan WNI di Nepal.

"Situasi ini menjadi perhatian khusus karena menyangkut keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal, baik dalam kapasitas diplomatik, pendidikan, maupun kegiatan sosial dan ekonomi," kata Dave kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).

"Oleh karena itu, kami menilai penting bagi pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif yang terukur dan berbasis risiko," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah yang cepat dan terkoordinasi. Termasuk, penguatan komunikasi dengan perwakilan RI di lapangan, pemetaan potensi ancaman terhadap WNI, hingga kesiapan prosedur evakuasi.

"Kami mengimbau masyarakat Indonesia yang berada di Nepal untuk tetap menjaga ketenangan, meningkatkan kewaspadaan, dan tidak mengambil risiko yang dapat membahayakan diri," ujarnya.

Gedung DPR dibakar, 22 orang tewas, PM mundur  Apa yang diketahui soal demo di Nepal?Situasi di Nepal (Foto: BBC World)

"Sangat penting untuk mengikuti setiap arahan resmi yang disampaikan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) maupun otoritas setempat, termasuk informasi terkait pergerakan, akses publik, dan potensi gangguan keamanan," lanjut dia.

Dia mengatakan pihaknya akan terus menjalankan fungsi pengawasan secara aktif terhadap langkah-langkah pemerintah dalam merespons situasi di Nepal. Dia mendorong adanya kebijakan yang diambil bersifat cepat dan tepat.

"Harapan kami, kondisi di Nepal dapat segera kembali kondusif agar keamanan dan ketertiban masyarakat, baik lokal maupun internasional, dapat terjaga secara menyeluruh," tuturnya.

Sebelumnya, Demonstrasi berujung kericuhan terjadi di Nepal. Massa mengamuk membakar gedung DPR, pemerintah, rumah politikus hingga menyerang sejumlah menteri.

Aksi brutal itu terjadi Selasa (9/9). Saksi mata mengatakan para pengunjuk rasa membakar ban, melemparkan batu, dan membakar rumah beberapa politikus.

Helikopter militer pun dikerahkan mengevakuasi para menteri dari rumah-rumah yang terkepung massa. Kediaman Perdana Menteri turut digeledah massa.

Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan mantan Perdana Menteri Nepal, Sher Bahadur Deuba, dan istrinya yang juga Menteri Luar Negeri Nepal, Arzu Rana, serta Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Paudel, diserang oleh massa.

(amw/maa)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |