Ilham Pradipta (37) melakukan perlawanan saat diculik para pelaku di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kepala cabang bank di Jakarta ini dianiaya hingga tewas lalu jasadnya dibuang di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Hal ini terungkap dalam rekonstruksi yang digelar penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025). Pada adegan 26 disebutkan para pelaku berangkat ke Pasar Rebo dengan menggunakan 2 mobil.
"Adegan 26 posisi keberangkatan 2 mobil menuju pusat perbelanjaan. Posisi mobil: di depan Pak Feri (Kopda F) belakang Pak Eras," ujar penyidik membacakan adegan reka ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua mobil yang datang ke parkiran swalayan saat itu. Satu mobil berisi tersangka Eras, Andre, Ronald, Berto, dan Refi, sedangkan di mobil lain ada Kopda Feri dan Serka Franky.
Pada saat itu, satu mobil pelaku diparkir di belakang mobil korban dan satu lagi diparkir tepat di sebelah kanan mobil korban. Korban diculik pada Rabu, 20 Agustus 2025.
"Adegan 29 tampak korban datang ke mobilnya yang terparkir di swalayan," imbuhnya.
Ketika korban hendak menuju ke mobilnya itu, Kopda Feri yang ikut memantau di lokasi mengumpan informasi kepada tersangka Erasmus dkk. Begitu melihat korban hendak membuka pintu mobil, tersangka Erasmus dkk langsung menyergapnya.
"Erasmus sama Andre keluar dan memaksa korban masuk ke mobilnya, langsung eksekusi. Refiando menarik kerah leher korban," imbuhnya.
Korban melawan
Korban kemudian ditarik ke mobil tersangka Erasmus. Di dalam mobil itu, Erasmus melakban mata dan mulut korban, sementara Andre memegang tubuh korban.
"Adegan 33 Eras komunikasi dengan Feri. Adegan 34 pada saat di perjalanan di depan Kodam Jaya, korban kembali berontak dengan mendorong-dorong sehingga Erasmus melakukan kekerasan kepada korban, mendorong korban ke belakang dan memukul paha korban 3 kali menggunakan tangan kanan, memukul jidat korban 1 kali sambil berkata 'Kamu jangan melawan kamu mau diantar balik'," jelas penyidik.
Dalam perjalanan tersebut, tersangka Erasmus menghubungi Kopad Feri. Kopda Feri kemudian menyuruh Eras untuk bertemu di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Pada saat di jalan Tol Dalam Kota, Eras kembali menganiaya korban karena korban berontak dengan menekan paha korban dengan lutut," katanya.
Selanjutnya, pada adegan 36, mobil Avanza putih yang membawa korban sampai di Kemayoran. Di sana, tersangka Eras bertemu dengan tersangka Serka M Nasir, Johaes Joko dan Umri yang menaiki mobil Fortuner hitam.
"M Nasir ngomong ke Erasmus jangan di sini, mutar-mutar dulu ke tanjung priok. Tetapi Erasmus menolak 'Tidak bisa karena tidak sesuai dengan perjanjian, karena semakin lama dengan korban semakin berisiko'," papar penyidik.
Pada adegan 37, tersangka Erasmus mengikat tangan korban dan mengeluarkan korban dari mobil Avanza. Setelah itu, tersangka Eras meminta tersangka Johanes Joko untuk membantu mengangkat korban.
"Eras menutup mulut korban, kemudian digigit. Korban teriak minta tolong 'ini penculikan'," imbuhnya.
Korban Dibuang di Bekasi
Saat di dalam mobil Fortuner, korban masih bersuara. Korban kemudian ditendang di bagian pahanya sebanyak dua kali.
"Tersangka Eras menutup pintu Fortuner lalu kembali masuk mobil Avanza. Tersangka Ronal menyerahkan sebuah tas berisi kunci mobil, handphone milik korban, dan handuk," ujarnya.
Pada adegan 39, tersangka Feri menyerahkan uang Rp 45 juta kepada Erasmus. Adegan 40 korban terdiam di dalam mobil dan tidak melawan lagi, namun sesekali terdengar suara korban mengerang dan tangan yang bergerak.
"Korban diinjak kakinya dua kali. Adegan selanjutnya mobil Fortuner dalam perjalanan menuju Cikarang ke jalan tol. Umri (sopir) digantikan David," ujarnya.
Setelah itu para tersangka membuang korban di semak-semak. Mereka mengaku tidak tahu posisi korban saat itu apakah masih hidup atau sudah tewas. Namun, korban sendiri ditemukan tewas pada Kamis (21/8).
Saksikan Live DetikSore :
(mea/dhn)


















































