PAPUA - Di balik sunyinya Pegunungan Papua, tepatnya di Kampung Dambed, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, hadir secercah cahaya harapan dari para prajurit TNI. Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, lewat aksi kemanusiaan dan kasih tulus, kembali menunjukkan bahwa tentara bukan hanya penjaga batas, tetapi juga penjaga kehidupan dan harapan rakyat, Jumat (2/5/2025).
Dingin yang menggigit tak menyurutkan langkah warga Dambed yang berbondong-bondong menuju Pos Satgas. Mereka datang bukan karena diminta, melainkan karena percaya: di sana ada tangan yang mau merawat dan hati yang mau mendengar. Pemeriksaan dan pengobatan gratis menjadi oase di tengah keterbatasan layanan kesehatan.
Namun yang hadir bukan hanya obat, tetapi juga edukasi kebersihan dan pola hidup sehat, yang menjadi bekal masa depan lebih baik. Wajah anak-anak yang ceria dan mata renta penuh harap menjadi saksi bahwa kehadiran negara dirasakan dalam bentuk yang paling manusiawi: peduli.
“Kami hadir bukan sekadar menjalankan tugas negara, tapi juga karena kami peduli. Ini bentuk kasih dan pengabdian kami, ” ungkap Letda Inf Herman Mapparatte, Komandan Pos Dambed, dengan mata penuh ketulusan.
Tak sedikit warga yang terharu, seperti Mama Yosephina (42), yang menyeka air matanya saat mengucap syukur atas pelayanan itu.
“Kami sangat berterima kasih, semoga Tuhan memberkati semua Bapak TNI, ” ucapnya lirih.
Apresiasi tinggi datang dari Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa misi TNI bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga menjadi solusi bagi rakyat.
“Inilah wajah TNI sesungguhnya: hadir saat rakyat membutuhkan, menjadi sahabat yang membantu di tengah kesulitan, ” tegasnya.
Kisah ini bukan sekadar berita, melainkan cerita tentang cinta yang bekerja dalam senyap, tentang negara yang hadir melalui tindakan nyata, dan tentang tentara yang menjelma menjadi pelindung sekaligus sahabat bagi masyarakat paling terpencil.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono