Jakarta -
Pelaku pelemparan batu ke rangkaian KRL saat melintas di antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, Jawa Barat, ditangkap. Pihak KAI Commuter menyerahkan pelaku kepada polisi.
"KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke kantor polsek setempat," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Joni mengatakan langkah tersebut dilakukan guna memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme, seperti pelemparan kereta, sehingga pengguna KRL bisa semakin aman dan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KAI Commuter mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel, untuk menjaga keamanan perjalanan kereta dan mendukung penuh gerakan anti-vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian," bebernya.
Dia juga menyinggung ancaman hukuman penjara bagi pelaku vandalisme. Hal itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan KUHP Bab VII tentang kejahatan yang membahayakan keamanan umum bagi orang atau barang.
"Pelaku dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun," katanya.
Tak Bisa Dipakai 3 Hari
Sebelumnya, KRL Commuter Line CLI-125, yang merupakan KRL baru, terkena lemparan batu di pelintasan antara Stasiun Cilebut-Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Akibatnya, rangkaian yang terkena lemparan batu itu tidak bisa dipakai selama tiga hari.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No 1322 relasi Jakarta Kota-Bogor. Joni mengatakan, akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta.
"Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini," kata Joni.
Joni mengecam aksi vandalisme ini. Dia mengatakan tindakan ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam KRL.
"Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian commuter line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta," kata Joni.
(rdh/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini