PBNU Harap KTT Gaza Setop Total Perang, Ingatkan AS Tak Cuma Basa-basi

5 hours ago 3

Jakarta -

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir dapat menyetop total perang. Gus Fahrur mendesak Amerika Serikat (AS) untuk konsisten terhadap kesepakatan perdamaian Gaza.

"Ya. Kita berharap agar pertemuan KTT di Mesir benar-benar menjadi penghentian perang di Gaza, dan Amerika Serikat konsisten dengan kesepakatan itu tanpa basa-basi lagi, dunia sudah bosan dengan retorika," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Fahrur meyakini Presiden Prabowo Subianto akan bersuara tegas dan berani untuk menggalang kekuatan dunia internasional demi menjaga perdamaian di Palestina. Menurutnya, Prabowo dapat membawa Palestina benar-benar merdeka.

"Presiden Prabowo adalah satu pemimpin dari kawasan Asia yang sangat diperhitungkan dunia untuk ikut membantu kontribusi positif di dalam penyelesaian konflik kemanusiaan di Gaza," ujarnya.

"Kehadiran Presiden Prabowo pada KTT Sharm El-Sheih menunjukkan peran penting Indonesia dalam mendorong terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik Gaza, sekaligus menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menciptakan ketertiban dunia sebagaimana diamanatkan pada pembukaan UUD 1945," imbuh dia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan perang di Gaza, Palestina, sudah berakhir. Sementara Hamas bersiap membebaskan para sandera yang masih hidup.

Sebanyak 20 sandera telah diserahkan Hamas kepada Israel pada Senin (13/10) waktu setempat, sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Laporan televisi publik Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (13/10), menyebut Hamas telah membebaskan sandera-sandera yang masih hidup itu dalam dua kelompok, yang diserahkan kepada perwakilan ICRC di Jalur Gaza yang kemudian membawa mereka ke wilayah Israel.

Kelompok pertama yang terdiri atas tujuh sandera diserahkan lebih awal pada Senin (13/10) pagi waktu setempat. Kelompok kedua yang terdiri atas 13 sandera lainnya diserahkan kemudian, pada hari yang sama, kepada perwakilan ICRC di wilayah Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

(amw/rfs)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |