Sejumlah kepala negara telah menandatangani kesepakatan perdamaian di Gaza. Namun, kesepakatan itu justru dinilai sebagai jebakan dan menggeser tujuan utama untuk negara Palestina.
Hal tersebut disampaikan pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah. Ia awalnya menilai kesepakatan damai di Gaza telah menjebak banyak negara.
"Kesepakatan tersebut menjebak banyak negara pada detail permasalahan seperti pembebasan sandera dan tawanan, bantuan kemanusiaan, dan gencatan senjata," kata Teuku saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kesepakatan damai itu justru menggeser tujuan yang lebih penting dan mulia bagi Palestina. Menurutnya, kesepakatan itu justru menggeser tujuan agar Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan.
"Kesepakatan itu menggeser tujuan yang lebih penting dan mulia. Yakni terwujudnya Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat dan bersatu, memiliki tapal batas yang jelas, serta mampu hidup berdampingan dengan Israel," ucap dia.
Selain itu, Teuku juga menilai kesepakatan tersebut rapuh karena perilaku Israel. Dia menyebut Israel kerap ingkar kesepakatan dengan siapapun.
"Melihat perilaku Israel selama ini, yang sering mengingkari kesepakatan dengan pihak manapun. Termasuk dengan PBB dan Amerika Serikat, maka kesepakatan Mesir ini tetaplah rapuh," tutur dia.
Tak hanya itu, ia juga menyebut Israel bisa membuat klaim-klaim baru bahwa Palestina yang melanggar kesepakatan.
"Israel busa saja membuat bukti-bukti baru, perihal pelanggaran yang dilakukan pihak Palestina. Sekecil apapun bukti itu, sudah cukup untuk melakukan serangan dan juga pemboman. Dalam hal terjadinya peristiwa tersebut, Amerika Serikat akan seperti biasanya. Mengkritik tapi tanpa sanksi," imbuhnya.
KTT Perdamaian Gaza di Mesir
Seperti diketahui, Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan dokumen kesepakatan perdamaian Gaza dalam KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir. Dokumen itu ditandatangani Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
Dilihat di kanal YouTube Times News dan Al Jazeera, Senin (13/10), Prabowo terlihat menyaksikan dokumen kesepakatan perdamaian di Gaza ditandatangani oleh Amerika Serikat, Mesir, Qatar dan Turki. Penandatanganan itu juga disaksikan oleh para pemimpin dunia yang hadir.
Trump secara resmi menandatangani dokumen kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Dokumen itu juga ditandatangani oleh Abdel Fattah El-Sisi, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Pertemuan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina, itu dihadiri para pemimpin dunia lain dan juga Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres. KTT perdamaian Gaza digelar di kota resor Laut Merah.
(maa/jbr)