Menteri P2MI Terima Dubes RI untuk Italia, Bahas Penempatan 500 Ribu PMI

2 hours ago 3

Jakarta -

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin menerima kunjungan silaturahmi dari Dubes RI untuk Italia, Junimart Girsang. Pertemuan tersebut membahas rencana penempatan 500 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri pada tahun 2026, sekaligus peluang khusus penempatan ke Italia yang mencapai 100 ribu orang.

Program penempatan 500 ribu pekerja Migran merupakan prioritas langsung Presiden Prabowo Subianto. Dari jumlah tersebut, 300 ribu di antaranya akan diisi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang telah memiliki keterampilan spesifik.

"Untuk Italia, kami mengajukan permohonan slot sebanyak 100 ribu tenaga kerja, khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality. Pemerintah Italia melalui pilar-pilar kebijakannya sangat welcome terhadap tenaga kerja terlatih dari Indonesia," ujar Junimart dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Junimart juga memastikan bahwa tenaga kerja yang akan dikirim adalah mereka yang sudah melalui pelatihan intensif sehingga memiliki kompetensi middle-high skill.

"Kita nanti tentu akan kirim orang-orang yang sudah terlatih. Itu baru Italia, belum lagi negara-negara lain. Pada prinsipnya kita siap," beber Junimart.

Menanggapi usulan tersebut, Mukhtarudin menyambut baik inisiatif penjajakan ke Italia.

"Pertama-tama kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Nanti jika Italia sudah resmi menjadi negara penempatan, kita akan ajukan secara resmi ke Kementerian Ketenagakerjaan dan langsung buat nota diplomatik Government to Government (G-to-G)," kata Mukhtarudin.

Lebih lanjut, Mukhtarudin juga menekankan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto terhadap perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran.

"Presiden sangat peduli terhadap Pekerja Migran. Anggaran pelatihan sudah disiapkan, termasuk pelatihan berstandar internasional," ungkap Mukhtarudin.

Mukhtarudin menyebut momentum bonus demografi menjadi peluang besar.

"Kita harapkan anak-anak Gen Z bisa terserap semua, baik di dalam maupun luar negeri. Ini kesempatan bagus," ujar Mukhtarudin.

Terkait penguatan regulasi, Mukhtarudin menyoroti pentingnya revisi Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

"Dengan revisi ini, semua kewenangan penempatan dan perlindungan akan terpusat di Kementerian P2MI. Ini akan memudahkan koordinasi dan memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran profesional, terutama yang memiliki keterampilan menengah hingga tinggi," tandas Mukhtarudin.

Adapun pertemuan ditutup dengan komitmen kedua belah pihak untuk segera menindaklanjuti pembahasan teknis bersama KBRI Roma dan otoritas terkait di Italia, sehingga target penempatan 100 ribu khususnya di sektor perawat (nursing) dan hospitality ke Italia dapat terealisasi dalam waktu dekat.

Langkah ini menjadi salah satu terobosan awal pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memanfaatkan bonus demografi sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemasok tenaga kerja terampil berkelas dunia.

(anl/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |