Mensos Gus Ipul Hadiri Graduasi di Pemalang, Sambut Baik Masukan dari KPM

2 hours ago 3

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri acara graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendopo Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, hari ini. Gus Ipul berdialog dengan salah satu wisudawati sekaligus penerima bansos PKH sejak 2020 saat pandemi Covid-19, Fatimah Tulzahro.

"Ketika itu saya mendapatkan PKH itu melalui jalur seleksi. Dalam satu desa itu mendapatkan undangan beberapa ratus orang. Alhamdulillah, dari sekian banyak (peserta), saya lolos seleksi," ungkap Fatimah dalam keterangan tertulis, Senin, (17/11/2025).

Fatimah yang merupakan pedagang kantin salah satu sekolah di Pemalang diketahui memiliki suami yang bekerja sebagai tukang kebun di sekolah yang sama. Namun, saat wabah virus Corona datang, Fatimah beralih sebagai asisten rumah tangga (ART) dari rumah ke rumah. Setelah lima tahun menerima bansos, kini Fatimah tidak lagi mengandalkan bansos dan dapat hidup mandiri dengan mengikuti program pemberdayaan kolaborasi Kemensos dan pihak-pihak terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu sudah siap betul graduasi?" tanya Gus Ipul.

"Siap. Insyaallah," jawab Fatimah.

Gus Ipul lantas meminta masukan kepada Fatimah. Ia menilai, masukan dari KPM merupakan hal yang dibutuhkan oleh dirinya dan para pejabat agar dapat bekerja dengan lebih baik.

"Sekarang apa nasihat Ibu untuk Menteri Sosial? Ibu nasihatnya apa untuk saya? Nasihatnya apa? Nggak usah malu-malu, nasihati aja. Menteri Sosial ini harus dinasihati, pejabat-pejabat ini harus dinasihati oleh ibu," ujar Gus Ipul.

Merespons hal itu, Fatimah pun meminta agar standar untuk penerima bansos lebih transparan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang merasa bahwa bansos tersebut tidak tepat sasaran. Sebab, Fatimah mengaku, ada beberapa tetangganya yang mempertanyakan dirinya bisa menerima bansos.

"Apa sih standar penerima bantuan PKH itu? Sedangkan kami tidak meminta untuk kami mendapatkan PKH. Kami mendapatkan PKH karena pilihan dari pemerintah. Tapi masyarakat di sana mempertanyakan," ungkap Fatimah.

"Mohon maaf untuk Bapak Menteri, mungkin kedepannya monggo benar-benar diseleksi kembali yang berhak dan yang tidak. Karena biar yang seperti kami tidak merasakan. Mohon maaf," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul kemudian menegaskan masukan yang diberikan Fatimah perlu dihormati dan ditindaklanjuti.

"Bagus, nasihatnya bagus sekali. Nggak apa-apa, nggak usah mohon maaf. Ibu kalau ngomong apa adanya nggak usah minta maaf. Kalau Ibu ngomong apa adanya, apa yang ada di dalam hati, itu sesuatu yang harus kita hormati. Tepuk tangan untuk Ibu ini," pungkasnya.

(ega/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |