Mengapa Mobil Listrik Kecil dan Murah Mibot Ini Hebohkan Jepang?

1 day ago 5

loading...

Mibot buatan KG Motors dapat masuk ke jalanan kecil di Jepang, cocok digunakan untuk orang tua. Foto: KG Motors

JEPANG - Di tengah gempuran mobil listrik berharga fantastis, sebuah startup di pinggiran pedesaan Hiroshima, Jepang, melancarkan serangan mengejutkan. KG Motors mengembangkan mobil listrik satu tempat duduk bertenaga baterai yang lebih menyerupai golf cart futuristik. Namun, jangan remehkan! Kendaraan mungil bernama 'mibot' ini telah membukukan pre-order yang menggelegar, bahkan mengalahkan penjualan EV Toyota di Jepang!

Bayangkan, lebih dari separuh dari 3.300 unit yang rencananya akan dikirim pada tahun 2027 sudah ludes terjual kepada pelanggan! Sebuah angka yang secara tak terduga menempatkan KG Motors di jalur untuk menjual lebih banyak EV di Jepang dibandingkan raksasa otomotif terbesar di dunia, Toyota Motor Corp., yang hanya menjual sekitar 2.000 kendaraan EV sepanjang 2024.

Di negara di mana EV masih menjadi pemandangan langka, KG Motors berani menantang mitos yang sedang berkembang: bahwa semakin besar, semakin baik!

Mengapa Mobil Listrik Kecil dan Murah Mibot Ini Hebohkan Jepang?

"Mobil itu terlalu besar," kata pendiri dan CEO KG Motors, Kazunari Kusunoki, dengan nada yang seolah menampar industri otomotif. "Melihat begitu banyak mobil besar melintasi jalanan sempit Jepang – dari situlah semua ini bermula bagi saya."

Mibot dari KG Motors ini memiliki tinggi kurang dari 1,5 meter, jangkauan 100 kilometer (62 mil), waktu pengisian daya lima jam, dan kecepatan tertinggi 60 kilometer per jam. Yang paling mencengangkan, harganya hanya 1 juta yen (Rp112 juta) sebelum pajak, saat produksi dimulai pada Oktober di pabrik baru KG Motors di timur kota. Ini adalah separuh dari harga EV terpopuler di Jepang, Nissan Sakura!

Melawan Arus: Kenapa Mobil Kecil Jadi Raja di Jepang?

Mengapa Mobil Listrik Kecil dan Murah Mibot Ini Hebohkan Jepang?

Sejauh ini, baik produsen mobil domestik maupun asing telah berjuang untuk mendapatkan daya tarik bagi EV di Jepang. Mobil listrik hanya menyumbang sekitar 140.000 unit atau sekitar 3,5% dari total penjualan kendaraan pada 2023, angka yang jauh dari rata-rata global sebesar 18% menurut BloombergNEF.

Raksasa China seperti BYD Co., misalnya, hanya menjual 2.223 unit mobil di Jepang pada tahun 2024 – angka yang sangat kecil dibandingkan 4,3 juta unit yang mereka kirimkan di seluruh dunia.

Sementara itu, Toyota dan rekan-rekan Jepang lainnya berselisih dengan produsen mobil tradisional lain yang memegang pandangan serba listrik untuk masa depan. Toyota telah lama menganut pendekatan multi-jalur menuju masa depan yang lebih hijau, di mana EV serta kendaraan bertenaga bensin, hibrida, dan sel bahan bakar hidrogen memainkan peran. Akibatnya, hibrida bensin-listrik yang dipelopori oleh produsen Jepang masih mendominasi.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |