Membongkar Tragedi 9/11 dan Alasan Osama bin Laden Menyerang AS

4 hours ago 2

loading...

Sudah 24 tahun serangan 9/11 di AS berlalu. Pendiri al-Qaeda Osama bin Laden jauh hari sudah mendeklarasikan perang melawan AS. Foto/Screenshot video Al Jazeera

WASHINGTON - Pagi hari 11 September 2001 dimulai seperti pagi hari lainnya di New York City, Amerika Serikat (AS). Para pekerja kantor bergegas menyusuri jalanan yang ramai, para turis berhenti sejenak untuk mengagumi cakrawala, dan para pedagang membuka kios mereka sementara sinar matahari memantul dari menara-menara kaca.

Ritme kehidupan sehari-hari tampak tak tergoyahkan—hingga deru mesin jet yang tiba-tiba memecah ketenangan, dan sebuah pesawat menabrak Menara Utara World Trade Center (WTC), mengubah hari biasa menjadi babak pembuka serangan teroris paling mematikan di tanah Amerika.

Beberapa saat setelah insiden pertama, sebuah pesawat lain menabrak Menara Selatan WTC sementara para penonton menatap pemandangan memilukan dari kedua menara yang berubah menjadi puing-puing hanya dalam beberapa saat.

Baca Juga: Keanehan Serangan 9/11 di AS: Markas CIA di WTC 7 Runtuh Padahal Tak Ditabrak Pesawat

Sementara itu, sebuah pesawat lain menghantam markas besar Departemen Pertahanan AS, Pentagon, dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania.

Sebanyak empat pesawat dibajak oleh 19 orang, yang sedang dalam misi bunuh diri untuk menorehkan luka mendalam di jantung sejarah Amerika.

Serangan ini, yang disebut-sebut sebagai serangan teroris terbesar dalam sejarah umat manusia, mengguncang Amerika hingga ke akar-akarnya, dengan Menara Kembar WTC di New York hancur berkeping-keping, begitu pula semangat warga Amerika yang menyaksikannya, dan juga mereka yang kehilangan orang-orang terkasih dalam tragedi ini.

Hampir 3.000 orang tewas, ribuan lainnya terluka, dan Amerika Serikat terdorong ke era baru perang dan keamanan.

Namun sebelum AS sempat menyadari, "Apa yang terjadi padanya?", pertanyaan muncul: "Mengapa itu terjadi padanya?".

Serangan 11 Sepember 2001 atau serangan 9/11 tidak terjadi begitu saja. Peristiwa itu merupakan puncak dari konfrontasi selama satu dekade antara Osama bin Laden, pendiri dan pemimpin pertama al-Qaeda, yang bertanggung jawab melatih 19 pembajak tersebut, dan Amerika Serikat. Pertempuran ini dimulai jauh dari pantai Amerika tetapi dijiwai oleh organisasi tersebut.

Alasan Osama bin Laden melancarkan serangan tidak disembunyikan. Hal tersebut dijabarkan dalam pernyataan, fatwa, dan wawancaranya, dan kemudian dikonfirmasi oleh para penyidik dan pejabat.

Jalannya menuju serangan 9/11 dimulai saat invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada akhir 1979.

Baca Juga: Rusia: AS Akan Rasakan Serangan seperti 9/11 Lagi, tapi dengan Nuklir

Catatan dari Biro Investigasi Federal (FBI) menunjukkan bahwa dia adalah salah satu dari banyak warga negara Arab Saudi kaya yang "memberikan dukungan finansial dan logistik kepada para pejuang Islam yang memerangi Soviet."

Ketika Soviet pergi, fokus Osama bin Laden bergeser. Dari kampanye ini muncul al-Qaeda, yang dibentuk pada tahun 1988 "untuk melanjutkan jihad (perang suci) melalui kekerasan dan agresi."

Keluh kesah utamanya bermula dari kehadiran pasukan Amerika yang terus berlanjut di negara-negara Asia Barat, dengan adanya permukiman AS di Arab Saudi setelah invasi Irak ke Kuwait, yang dianggap AS sebagai ancaman bagi Arab Saudi.

Menurut buku Ahmed S Hashim "The World According to Usama Bin Laden"di Naval War College Review, Osama bin Laden mengungkapkan kemarahannya terhadap "pendudukan" Amerika yang terus berlanjut di tanah tempat-tempat suci dalam suratnya tahun 1996, yang menurutnya, "diizinkan oleh Al-Saud yang korup pada saat negara mereka menderita kesulitan ekonomi dan demoralisasi."

Dia juga mencatat dalam suratnya tahun 1996 bahwa salah satu tugas terpenting umat Islam adalah "mengusir Amerika keluar dari tanah suci".

Dekrit Menyatakan Perang terhadap Amerika

Pada bulan Februari 1998, Osama bin Laden menyampaikan pendapatnya di depan umum. Sebuah dekrit yang diterbitkan di Al-Quds al-Arabi berjudul "Deklarasi Front Islam Dunia untuk Jihad melawan Yahudi dan Tentara Salib" mengartikulasikan lebih lengkap mengapa Osama bin Laden memandang AS sebagai musuh dan bagaimana dia mengusulkan untuk menghadapi musuh tersebut.

Menurut Naval War College Review, dekrit tersebut memuat "Fatwa" yang merupakan bagian terpenting dari deklarasi tersebut. Fatwa tersebut menyatakan, "Membunuh warga Amerika dan sekutunya, baik sipil maupun militer, adalah kewajiban individu setiap Muslim yang mampu, di negara mana pun yang memungkinkan, hingga Masjidil Aqsa [di Yerusalem] dan Masjidilharam [di Makkah] terbebas dari cengkeraman mereka dan hingga pasukan mereka, yang hancur dan patah sayapnya, meninggalkan seluruh negeri Islam, tidak mampu mengancam Muslim mana pun."

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |