Qatar Dinilai Dikhianati Trump usai Dibom Israel, Padahal Sudah Memberi Jet Mewah Rp6,5 Triliun

3 hours ago 2

loading...

Qatar dinilai sudah dikhianati Presiden AS Donald Trump usai dibom Israel dengan pemberitahuan dari AS datang terlambat. Padahal Qatar sudah memberi Trump jet mewah Rp6,5 triliun. Foto/India Today

DOHA - Empat bulan lalu, keluarga Kerajaan Qatar memberi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebuah jet mewah Boeing 747-8 seharga USD400 juta (lebih dari Rp6,5 triliun). Namun, pada hari Selasa, Doha dibombardir Israel dengan pemberitahuan dari Amerika datang terlambat.

Apa yang dialami Qatar ini dinilai sebagai pengkhianatan oleh Trump, yang selama ini sesumbar bahwa kerajaan tersebut merupakan sekutu dekat Washington.

Pengeboman Israel di Doha diklaim menargetkan para pemimpin Hamas. Tel Aviv mengeklaim telah mendapat restu dari Presiden Trump. "Sayangnya, sudah terlambat untuk menghentikan serangan itu," kata Trump dengan acuh tak acuh, sambil mengakui bahwa Israel telah memberi tahu AS tentang serangan tersebut.

Baca Juga: Israel Serang Qatar, PM Al Thani: Akan Ada Respons Kolektif Negara-negara Teluk!

Faktanya, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada The Times of Israel bahwa AS memang telah diberitahu jauh sebelumnya. Namun, peringatan AS kepada Qatar, disengaja atau tidak, tampaknya terlalu sedikit dan terlambat.

Qatar mengatakan pemberitahuan dari Amerika datang 10 menit setelah serangan udara Israel dimulai. "Panggilan telepon yang diterima dari seorang pejabat Amerika terjadi tepat saat ledakan terjadi," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari di X, seperti dikutip India Today, Jumat (12/9/2025).

Serangan ini juga mengungkap permainan ganda Trump yang terobsesi dengan Hadiah Nobel Perdamaian.

Serangan Israel terjadi ketika para pemimpin politik Hamas berkumpul di Doha untuk membahas proposal terbaru AS terkait gencatan senjata di Gaza setelah "peringatan terakhir" Trump untuk menyepakati kesepakatan.

"Bahwa 'peringatan terakhir' akan berakhir begitu cepat sungguh di luar imajinasi siapa pun. "Kami menganggap pemerintah AS bertanggung jawab bersama atas kejahatan ini," kata Hamas.

Serangan itu bukan hanya pukulan telak bagi kredibilitas internasional Trump, tetapi juga bagi ambisinya yang digembar-gemborkan sendiri untuk menjadi pembawa perdamaian global.

Qatar bereaksi dengan geram, menyebut serangan Israel tersebut sembrono dan pengecut.

Menteri Luar Negeri Qatar melangkah lebih jauh, menyebut serangan Israel sebagai "terorisme negara".

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |