Jakarta -
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud), Fadli Zon memimpin rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga. Rapat itu dalam rangka persiapan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2025.
Rapat koordinasi ini membahas kesiapan teknis, protokoler, serta pengaturan lapangan untuk pelaksanaan upacara yang akan berlangsung pada 1 Oktober 2025 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Fadli Zon mengatakan upacara ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi harus menjadi peristiwa yang bermakna dan membawa pesan kuat tentang persatuan bangsa.
"Kesaktian Pancasila harus tercermin dalam suasana khidmat upacara, menunjukkan kekuatan bangsa Indonesia yang berakar pada nilai-nilai Pancasila," ujar Fadli Zon, dalam keterangannya, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli Zon menegaskan, Upacara Hari Kesaktian Pancasila telah dilaksanakan sejak tahun 1966 dan tahun ini akan menjadi peringatan yang ke-59.
"Peristiwa yang kita kenang terjadi tepat 60 tahun lalu, pada tahun 1965. Ini memberi makna tersendiri, terlebih di tengah peringatan 80 tahun Indonesia merdeka. Tema yang diangkat tahun ini, 'Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya', sangat relevan dengan situasi dunia yang tengah diwarnai perpecahan dan dinamika global," lanjutnya.
Fadli Zon juga menyoroti pentingnya memastikan penghormatan bagi keluarga Pahlawan Revolusi, serta menekankan perlunya penyegaran dalam tata upacara agar tidak monoton.
"Presiden juga pasti akan memberikan perhatian khusus kepada keluarga Pahlawan Revolusi, sehingga posisi mereka harus ditempatkan di tempat terhormat dan mudah dijangkau oleh Presiden," tegasnya.
Selain itu, Fadli Zon turut memberi arahan khusus mengenai peran Museum Kesaktian Pancasila di kawasan Lubang Buaya. Ia mengatakan museum ini (Lubang Buaya) perlu segera di-upgrade, baik dari sisi tata pamer, narasi, maupun sentuhan teknologi.
"Waktu memang terbatas, tetapi dalam 20 hari ke depan kita akan coba lakukan perbaikan dengan dukungan dari Museum Nasional Indonesia agar wajah museum ini semakin layak dan menjadi daya tarik masyarakat," tambahnya.
Fadli Zon berharap upacara Kesaktian Pancasila tahun 2025 dapat menjadi upacara yang bermakna dan menjadi cara bagi masyarakat Indonesia untuk memberikan penghormatan tertinggi bagi para Pahlawan Revolusi yang telah gugur.
"Upacara ini harus menunjukkan kebesaran bangsa kita dan menjadi penghormatan tertinggi bagi Pahlawan Revolusi. Dengan persiapan matang, saya yakin pelaksanaannya akan berlangsung tertib, khidmat, dan penuh makna," imbuhnya.
Komandan Garnisun Tetap I/Jakarta yang diwakili oleh Asops Kogartap 1/jkt, Rinaldi Irawan turut memberikan paparan mengenai persiapan upacara. Dirinya melaporkan berbagai konsep alternatif pelaksanaan upacara, termasuk antisipasi cuaca dan jumlah personel yang diturunkan.
Gladi kotor, lanjut Rinaldi, dijadwalkan berlangsung pada 26-27 September, gladi bersih pada 28 September, serta pengecekan akhir pada 30 September 2025.
"Jika cuaca mendukung, upacara akan tetap dilaksanakan di lapangan upacara Lubang Buaya, dengan kekuatan pasukan 929 personel. Alternatif kedua menurunkan 625 personel, sementara bila hujan deras, upacara akan dipindahkan ke Gedung Paseban dengan jumlah terbatas 62 personel perwakilan dari tiap satuan dan pelajar," ucapnya.
Dirinya turut menyampaikan calon Komandan Upacara, yaitu Kolonel Inf Didin Nasruddin Darsono (Kasiter Kasrem 163/WSA Kodam IX/UDY), sementara calon pembawa acara berasal dari perwakilan satuan Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Sebagai informasi, upacara Kesaktian Pancasila akan berlangsung pada tanggal 1 Oktober 2025 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur dengan mengusung tema 'Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya'.
Presiden Prabowo dijadwalkan turut hadir dalam upacara tersebut sebagai inspektur upacara. Upacara Kesaktian Pancasila juga akan diisi dengan penampilan tim paduan suara yang akan mempersembahkan lagu-lagu kebangsaan untuk memperkuat suasana khidmat.
(anl/ega)