Jakarta -
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti keracunan massal pada anak-anak penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG). KPAI meminta pemerintah agar melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Peristiwa keracunan makanan yang terus meningkat, kejadiannya bukan menurun ya. Satu kasus anak yang mengalami keracunan bagi KPAI sudah cukup banyak. Artinya pemerintah perlu evaluasi menyeluruh program MBG," kata Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).
KPAI mengusulkan agar pemberian MBG dihentikan untuk sementara waktu demi mencegah peningkatan angka keracunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPAI usul hentikan sementara, sampai benar benar instrumen panduan dan pengawasan yang sudah di buat BGN benar benar di laksanakan dengan baik," katanya.
Menurutnya, dengan adanya jumlah korban dan data kasus yang tidak terkontrol, diperlukan adanya pengawasan khusus untuk mencegah terjadinya keracunan makanan pada program MBG.
"Sehingga penting pencapaian penjangkauan program MBG segera ngerem sejenak, lihat lagi kondisi, antisipasi, pengawasan. Kalau program ini ingin ngebut sampai akhir tahun dalam memenuhi target," jelasnya.
Sebelumnya, KPAI, CISDI, dan WVI melakukan survei suara anak untuk program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan di 12 provinsi dengan 1.624 responden anak dan anak disabilitas. Survei dilaksanakan pada 14 April hingga 23 Agustus 2025.
Dari hasil survei tersebut, ditemukan beberapa temuan penting. Salah satunya terkait kualitas makanan MBG.
"Yang kami temukan, pertama pesan responden anak tentang kewaspadaan mereka melihat kualitas makanan MBG. Hal tersebut menjadi pesan kunci anak-anak, agar makanan yang didistribusikan tidak bau/basi," katanya.
Data DKPI mencatat, dari 1624 responden anak ada 583 anak menerima makanan MBG sudah rusak, bau dan basi. Bahkan 11 responden menyatakan meski sudah rusak, bau dan basi mereka tetap mengkonsumsinya karena berbagai sebab.
"Kemudian responden anak meminta adanya penyesuaian MBG. Beberapa ungkapan anak, saya kira penting diperhatikan petugas MBG, pertama permintaan mereka agar tim pelaksana perlu lebih sering mengajak diskusi atau mendengarkan pendapat dari siswa, supaya kualitas makanan dan programnya sesuai kebutuhan, makanan yang dikasih juga harus dijaga, waktu pemberian, supaya tetap enak dan sehat," jelasnya.
(mea/dhn)