Kemensos Perkuat Pengentasan Kemiskinan Lewat Pemberdayaan Potensi Lokal

4 hours ago 3

Jakarta -

Pemerintah memperkuat strategi pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan berbasis potensi lokal. Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono saat meninjau Pelatihan Pemintalan Pelepah Pisang bagi kelompok rentan di Balai Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Senin (17/11).

Agus Jabo menyoroti pelatihan yang digelar bersama Hangesti Handycraft sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

"Hangesti Handycraft yang melakukan pelatihan selama tiga hari, supaya mereka bisa mandiri, tidak tergantung terus dengan bantuan-bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah," kata Agus Jabo dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan menghasilkan tali dari pelepah pisang sebagai bahan baku keranjang ramah lingkungan yang kini mulai menembus pasar internasional.

"Keranjang yang ramah lingkungan yang kemudian akan diekspor ke Amerika. Kemarin kita sudah melakukan ekspor. Ini kita akan terus mengembangkan," jelas Agus Jabo.

Ia menegaskan bahwa pemberdayaan menjadi bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, dengan target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan kemiskinan nasional di bawah 5 persen pada 2029.

Kementerian Sosial (Kemensos) juga menargetkan 350 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) tergraduasi (mandiri) pada 2026. Agus Jabo menekankan perlunya pemberdayaan agar masyarakat berpenghasilan mandiri dan keluar dari kemiskinan.

"Berdaya itu masyarakat bisa produktif, mandiri, dan masyarakat punya penghasilan sendiri, sehingga mereka tergraduasi dan kemudian menjadi keluarga yang sejahtera, keluarga yang makmur. (Jadi) keluarga yang bisa gemuyu (tersenyum) seperti yang diperintahkan oleh Pak Presiden," ujarnya.

Selanjutnya Kemensos akan memperluas model pemberdayaan serupa, terutama di wilayah prioritas berdasarkan Data Tunggal Ekonomi Sosial Nasional (DTSEN).

"Dari DTSEN ini, kita mengetahui di mana alamat saudara-saudara kita yang kurang mampu. Ternyata terbanyak di Jawa Timur, yang kedua di Jawa Barat, yang ketiga di Jawa Tengah. Program-program prioritas, sekarang ini kita menyasar ke daerah miskin yang ada di tiga provinsi itu. Jawa Tengah itu kita membuat percontohan, ada sembilan desa," jelas Agus Jabo.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih menyampaikan bahwa pelatihan di Pemalang diikuti 100 peserta dari KPM Sembako dan PKH dengan dukungan fasilitas produksi dari Kemensos secara gratis. Peserta yang mahir akan mendapat pelatihan lanjutan pembuatan produk.

"Saat ini dari off-taker kami, baik itu dari Hangesti maupun Murakabi sangat membutuhkan tali pelepah pisang ini. Satu hari mereka membutuhkan 3 ton, bahkan sampai 10 ton akan siap dibeli oleh pihak Hangesti. Artinya bahwa ini menjadi peluang yang sangat besar bagi para KPM itu sendiri," jelas Mira.

(akd/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |