Kemen PPPA Beri Pendampingan ke Keluarga Bocah Tewas Digorok di Koltim

3 hours ago 2

Jakarta -

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) merespons soal anak perempuan tewas digorok saat berangkat ngaji di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara. Kemen PPPA memastikan adanya pendampingan psikologis kepada keluarga korban.

"Dari hasil koordinasi kami dengan UPTD PPA Kab. Kolaka Timur, pihak UPTD telah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberikan penguatan psikologis terhadap keluarga korban," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

Pendampingan psikologis terkhusus juga diberikan kepada adik korban yang menjadi saksi kejadian ini. Dipastikan juga adanya pendampingan hukum kepada keluarga korban. Kegiatan trauma healing juga dilakukan kepada anak-anak di sekitar rumah keluarga korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab, adik korban menjadi saksi dalam kejadian, maka layanan konseling psikologis kepada adik korban juga diberikan, serta memberikan pendampingan hukum kepada saksi korban di kepolisian. Tentu ini jadi perhatian, dan akan kami terus kawal," sebutnya.

Arifah juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini. Dirinya menegaskan tidak boleh ada ruang untuk kekerasan terhadap anak.

"Negara tidak boleh memberi ruang bagi segala bentuk kekerasan terhadap anak. Kemen PPPA mendorong aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kemen PPPA juga akan terus memastikan pendampingan psikologis maupun hukum bagi keluarga korban akan terus dilakukan," tuturnya.

Diketahui, Bocah perempuan berinisial MZA (10) tewas digorok oleh remaja berinisial RH (18) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra). Korban digorok saat hendak berangkat mengaji.

Dilansir detikSulsel, Kasi Humas Polres Kolaka Timur Iptu Irwan Pansha menjelaskan korban awalnya pergi mengaji bersama adik laki-lakinya berinisial W (7) di Desa Wundubite, Kecamatan Polipolia, Kolaka Timur, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 06.30 Wita. Saat itulah korban dan adiknya dicegat oleh RH.

"Korban bersama adiknya ini mau pergi mengaji, lalu diadang oleh pelaku," kata Irwan dalam keterangannya, Jumat (5/9).

Motif pelaku melakukan pembunuhan diduga dipicu sakit hati. Namun polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku.

"Tersangka ini diduga dendam dengan perkataan korban karena sering mengejek," paparnya.

Simak Video: Bocah Perempuan di Koltim Digorok hingga Tewas gegara Dendam Diejek

(dwr/dwr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |