Jakarta -
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan komitmennya menjadikan Indonesia Safety Driving Center (ISDC) di Pusdik Lantas Serpong, Tangerang Selatan, sebagai pusat pembelajaran keselamatan berkendara terbaik di Asia Tenggara.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari visi besar Polri dalam membangun budaya tertib berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan di jalan raya yang sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia.
ISDC pertama kali didirikan dan diresmikan pada 11 Februari 2020 di era Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (2019-2021) sebagai bentuk inovasi strategis Polri dalam menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas 15 hektar di Pusdik Lantas Serpong, dan menjadi pusat pendidikan, pelatihan, penelitian, serta pengembangan perilaku berkendara aman dan berkeselamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kepemimpinan Irjen Pol Agus Suryonugroho, ISDC mendapat perhatian serius untuk dikembangkan secara komprehensif dan berstandar internasional. Ia menegaskan bahwa ISDC harus menjadi rujukan utama di kawasan ASEAN dalam pelatihan keselamatan berkendara, pengujian praktik SIM, hingga pembinaan komunitas road safety.
"ISDC harus menjadi ikon keselamatan berkendara di kawasan Asia Tenggara. Kita ingin menghadirkan pusat pelatihan dan riset yang benar-benar berstandar internasional, dengan instruktur terbaik dan fasilitas yang mendukung terciptanya pengemudi yang berbudaya keselamatan," tegas Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Latar Belakang dan Fungsi Strategis ISDC. Pendirian ISDC berangkat dari keprihatinan atas tingginya angka kecelakaan di Indonesia, di mana sekitar 65 persen penyebabnya adalah kelalaian manusia. Berdasarkan data Korlantas Polri, kelompok usia 14 hingga 39 tahun mendominasi korban kecelakaan hingga 58 persen, dengan puncak pada usia 20-24 tahun.
Kondisi ini diperparah dengan masih minimnya sekolah mengemudi yang memenuhi standar keselamatan dan belum adanya standarisasi nasional bagi lembaga pelatihan maupun penguji praktik SIM.
ISDC hadir sebagai implementasi amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang menekankan peningkatan kualitas keselamatan, penurunan fatalitas korban kecelakaan, dan pembentukan budaya tertib berlalu lintas.
Pusat Edukasi dan Inovasi Keselamatan Lalu Lintas. ISDC berperan sebagai laboratorium keselamatan jalan (road safety laboratory) yang menjadi tempat belajar, berlatih, dan berinovasi bagi berbagai elemen, mulai dari pengemudi profesional, instruktur sekolah mengemudi, penguji SIM, petugas SAR, hingga pengawal VVIP/VIP.
Selain itu, ISDC juga berfungsi sebagai pusat pameran, seminar, dan konferensi internasional tentang teknologi keselamatan lalu lintas, serta wadah untuk kompetisi safety riding/driving dan test drive kendaraan aman.
Kesiapan Menuju Kelas Dunia. Untuk mewujudkan ISDC sebagai pusat keselamatan berkendara terbaik di Asia Tenggara, Irjen Pol Agus Suryo menekankan pentingnya infrastruktur yang berstandar internasional, master trainer berpengalaman, dan dukungan multipihak dari pemerintah, akademisi, serta dunia usaha.
"Mengelola ISDC tidak cukup hanya dengan semangat, tapi butuh strategi, ide-ide visioner, political will, SDM unggul, serta dukungan lintas sektor. Kita ingin menjadikan ISDC bukan hanya kebanggaan Polri, tapi juga kebanggaan bangsa," ujar Kakorlantas Polri.
Dengan tekad kuat tersebut, ISDC diharapkan menjadi benchmark regional dalam keselamatan berkendara, sekaligus menjadi tonggak penting dalam transformasi keselamatan lalu lintas nasional menuju era modern, profesional, dan humanis.
(hri/rdp)