Jakarta -
Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani menghadiri kegiatan sosial peringatan Hari Disabilitas Internasional. Kehadiran Reda didampingi anaknya, Cahaya Manthovani, selaku Ketua Harian Yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
Acara bertajuk Inklusiland tersebut digelar di Hall 10 ICE BSD pada Minggu (7/12/2025). Acara tersebut dihadiri kurang lebih 3.000-4.000 penyandang disabilitas beserta pendampingnya.
Acara yang bertemakan 'Everyone Shines Everyone Matters' ini juga dihadiri sejumlah pejabat negara lainnya, seperti Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, hingga tokoh sosial seperti Jusuf Hamka. Acara Inklusiland ini adalah acara yang diinisiasi oleh yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara tersebut, Cahaya Manthovani mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari peringatan hari disabilitas internasional yang jatuh pada 3 Desember, akan tetapi digelar 7 Desember agar dapat dihadiri banyak orang. Ia menyebut acara tersebut dilakukan untuk merayakan keberagaman dan membangun masyarakat inklusif.
"Inklusiland secara khusus memiliki tujuan untuk merayakan keberagaman dan membangun masyarakat inklusif, sering kali diselenggarakan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional. Ini adalah acara kolektif yang melibatkan berbagai pihak untuk menyebarkan kebahagiaan dan pemahaman tentang inklusivitas," kata Cahaya dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
Inklusiland merupakan kegiatan tahunan untuk menggelorakan semangat kepada penyandang disabilitas untuk melawan keterbatasan dan tidak pantang menyerah melawan keadaan.
Menurutnya, Inklusiland bukan sekadar festival, melainkan gerakan kolektif yang merayakan keberagaman dan membangun kolaborasi demi memperluas akses bagi penyandang disabilitas dalam ruang sosial maupun lingkungan.
Adapun nilai-nilai perjuangan Prof Reda Manthovani juga tercermin dalam setiap kurasi program, mulai dari edukasi, desain pengalaman, hingga fasilitas yang mengedepankan aksesibilitas bagi seluruh peserta.
Penyelenggaraan festival ini mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten dan tiga pemerintah daerah lainnya di Tangerang Raya yang berkomitmen memperluas ekosistem inklusi di wilayah masing-masing.
Adapun acara tersebut dimulai dengan kegiatan Lestari 1K Fun Walk, senam sehat, serta paparazzi runway yang memberikan pengalaman afirmatif bagi seluruh peserta layaknya mendapatkan perlakuan spesial sebagai bagian utama dari festival.
Festival ini menampilkan enam zona pengalaman yang hidup, mulai dari zona olahraga adaptif, zona kreativitas, zona hijau, hingga ruang edukasi dan wirausaha inklusif yang dapat diikuti seluruh pengunjung.
Selain itu Yayasan Inklusi Pelita Bangsa juga menghadirkan Anugerah Inklusi Pelita Bangsa sebagai bentuk apresiasi kepada empat tokoh yang dinilai memberi dampak besar dalam pendidikan, seni, pendampingan keluarga disabilitas, serta representasi internasional. Sejumlah tokoh yang menerima penghargaan adalah Prof Dr Ali Muktiyanto, Dr Fauzi, Rina Jayani, dan penyanyi internasional Putri Ariani yang menjadi inspirasi bagi generasi muda dan memperluas representasi disabilitas Indonesia di tingkat global.
Acara puncak menampilkan Simfoni Cahaya Penghidupan yang melibatkan talenta nasional seperti Putri Ariani, Ghea Indrawari, dan Akusara Dance sebagai bentuk perayaan kreatif atas keberagaman kemampuan.
(yld/dhn)


















































