loading...
Militer Zionis Israel telah membunuh lebih dari 120 warga Palestina di Jalur Gaza sejak Jumat pagi ketika operasi militer Gideon’s Chariots dimulai. Foto/Anadolu
GAZA - Militer Zionis Israel telah membunuh lebih dari 120 warga Palestina dan melukai lebih dari 200 lainnya di Jalur Gaza sejak Jumat pagi ketika operasi militer Gideon’s Chariots dimulai.
Operasi itu diluncurkan untuk memperluas perang brutal Israel di Gaza meski dikecam komunitas internasional, termasuk dunia Arab, Eropa, dan PBB.
Mengutip laporan dari Al-Jazeera, Minggu (18/5/2025), tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di Tel al-Zaatar, Gaza utara. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia.
Baca Juga: Trump Tinggalkan Jazirah Arab, Israel Luncurkan Operasi Militer Besar-besaran ke Gaza
Di tempat lain di bagian utara daerah kantong Palestina tersebut, banyak warga Gaza terluka dalam sebuah serangan di dekat Menara Andalus di Kota Gaza. Mereka yang terluka dilarikan ke Kompleks Medis Al-Shifa, di mana dokter menggambarkan satu kasus sebagai kritis.
Di wilayah selatan, serangan pesawat nirawak Israel di daerah Ma'an di sebelah timur Khan Younis menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya. Serangan lain di Bani Suhaila, juga di sebelah timur Khan Younis, menewaskan enam orang dan melukai lainnya. Korban dipindahkan ke Rumah Sakit Nasser.
Sumber-sumber Palestina juga mengonfirmasi bahwa tiga orang terluka dalam sebuah serangan di sebuah tenda di dekat Menara Taiba di apa yang disebut "zona kemanusiaan" di sebelah barat Khan Younis. Pesawat tempur Israel juga menyerang kota Al-Qarara, timur laut kota itu.
Korban tambahan dilaporkan setelah serangan udara Israel menargetkan tenda-tenda yang menampung orang-orang telantar di dekat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Operasi Gideon's Chariots Dimulai
Lonjakan korban jiwa Palestina terjadi saat tentara Israel secara resmi memperluas operasi militernya di Gaza di bawah apa yang disebutnya sebagai Operasi Gideon's Chariot's atau Operasi Kereta Perang Gideon.
Menurut militer Israel, operasi tersebut melibatkan serangan udara dan operasi darat yang meluas yang ditujukan untuk mencapai semua tujuan perang, termasuk pembebasan sandera dan pembubaran kelompok perlawanan Palestina; Hamas.
Media Israel sebelumnya melaporkan bahwa fase yang diperluas ini akan mengikuti kesimpulan dari tur terbaru Presiden AS Donald Trump di wilayah Teluk—jika tidak ada kesepakatan baru tentang Gaza yang terwujud. Trump meninggalkan Uni Emirat Arab di akhir tur tanpa mengumumkan terobosan diplomatik apa pun.