India Ketir-ketir, Desak IAEA Awasi Senjata Nuklir Pakistan

7 hours ago 1

loading...

India cemas dan mendesak IAEA untuk mengawasi senjata nuklir Pakistan. Foto/Brookings

NEW DELHI - India menyuarakan kecemasannya atas senjata nuklir Pakistan, dengan mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengawasi senjata berbahaya milik negara Islam tersebut.

Kecemasan New Delhi ini muncul beberapa hari setelah kedua negara bersenjata nuklir itu mengakhiri konflik militer terburuk mereka dalam hampir tiga dekade.

Pertempuran pecah pekan lalu setelah India menyerang apa yang disebutnya "kamp teroris" di Pakistan sebagai balasan atas serangan yang dikatakannya didukung oleh Pakistan di Kashmir India bulan lalu yang menewaskan 26 turis Hindu.

Baca Juga: Pakistan Hancurkan Arogansi India, Tembak Jatuh Jet Tempur Ke-6 New Delhi

Islamabad telah membantah tuduhan tersebut dan kedua negara saling meluncurkan rudal dan pesawat nirawak ke wilayah udara masing-masing sebelum mereka mencapai gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu lalu.

"Apakah senjata nuklir aman di tangan negara yang tidak bertanggung jawab dan jahat seperti itu?" kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh saat berpidato di hadapan para tentara di ibu kota Kashmir yang dikelola India, Srinagar.

"Saya yakin bahwa senjata nuklir Pakistan harus diawasi oleh IAEA," katanya lagi, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/5/2025).

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam pernyataan tersebut. "Pernyataan tersebut menunjukkan ketidakamanan dan frustrasi India tentang pertahanan dan pencegahan efektif Pakistan terhadap agresi India melalui cara konvensional," kata kementerian tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial.

IAEA adalah pengawas PBB yang berpusat di Wina yang memantau program nuklir setiap negara untuk memastikan bahwa program tersebut bersifat damai.

India dan Pakistan menjadi negara adikuasa nuklir setelah mereka saling uji coba nuklir pada tahun 1998 dan permusuhan mereka selama puluhan tahun telah menjadikan wilayah terpadat di dunia itu sebagai salah satu titik api nuklir paling berbahaya.

Konflik militer terbaru antara kedua negara tetangga Asia Selatan itu meningkat pada hari Sabtu dan muncul kekhawatiran bahwa persenjataan nuklir mungkin akan ikut berperan karena militer Pakistan mengatakan badan tinggi yang mengawasi senjata nuklirnya akan bertemu. Namun Kementerian Pertahanan Pakistan mengatakan tidak ada pertemuan seperti itu yang dijadwalkan.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |