Jakarta -
Polisi mengungkap pria bernama Heru (53) yang mengaku habib dan mengambil sarung santri di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat, ternyata memiliki gangguan kejiwaan. Berdasarkan keterangan mantan istrinya, Heru disebut mengalami depresi.
Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin mengatakan Heru disebut mengalami gangguan kejiwaan lantaran sempat mempelajari 'ilmu' namun belum tuntas.
"Hasil interogasi dan profiling terhadap laki-laki yang mengaku bernama Heru tersebut ada informasi dari mantan istrinya wilayah Sukabumi bahwa didapat keterangan mengalami depresi atau gangguan kejiwaan karena mempelajari ilmu yang belum tuntas," kata Didin, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didin mengatakan para santri tidak melanjutkan kasus itu ke ranah hukum. Usai sarung dikembalikan, Heru dikembalikan ke pihak keluarga.
"Namun hanya meminta sarung sebanyak tiga buah dikembalikan dan Heru diminta untuk tidak datang lagi ke pesantren di Ciburuy. Kemudian pihak Polsek mengembalikan tiga buah sarung tersebut kepada santri, dan Heru dikembalikan kepada pihak keluarga," tuturnya.
Kronologi Heru Curi Sarung Santri
Didin mengungkap Heru mulanya datang ke sebuah pesantren dengan mengaku sebagai habib. Peristiwa terjadi pada Sabtu (11/10) malam. Heru kemudian meminta secara paksa sarung milik santri.
"Karena curiga, keesokan harinya warga mencari kebenaran orang tersebut adalah sebagai habib," ungkapnya.
Setelah mengetahui bahwa Heru bukanlah habib, warga mencari keberadaannya. Kemudian Heru ditemukan di wilayah Caringin dan langsung mengamankannya.
"Sebelumnya laki-laki yang mengaku habib tersebut sempat meminta sarung secara paksa di sebuah pesantren sebanyak tiga sarung bekas kepada santri," tuturnya.
Santri sempat memberikannya karena sempat percaya bahwa Heru adalah habib. Namun setelah lihat ada kejanggalan, kemudian warga bergerak dan berhasil membuktikan bahwa Heru bukan habib.
"Laki-laki tersebut ditanya oleh Habib Usman terkait silsilah habaib, namun laki-laki tersebut tidak bisa menjelaskan silsilah kehabibannya, dan tidak ada garis keturunan habib," bebernya.
Simak juga Video: Lulusan SMA Ngaku Dokter di Bantul Tipu Pasien hingga Rp 538 Juta
(rdh/eva)