Gibran Panen Lobster Didampingi Titiek Soeharto: Terima Kasih Dukungannya Bu

4 hours ago 2
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto saat menghadiri panen perdana lobster di modeling budi daya Balai Perikanan Budi Daya Laut Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Ini bukan pertama kali Gibran ditemani Titiek saat hadir di suatu acara.

Dalam acara di Batam ini, Gibran juga didampingi istrinya, Selvi Ananda; Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono; serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto, juga Forkopimda Kepri. Saat meninjau panen lobster itu, terlihat Gibran dan Titiek memakai baju yang senada, yaitu kemeja berwarna cokelat.

Dilihat dalam siaran YouTube KKP, Gibran, Selvi, Titiek, Trenggono, dan Aries meninjau lobster yang sudah di budidaya. Kemudian, Gibran dan rombongan juga meninjau budi daya berbagai jenis ikan. Mereka juga sempat memegang lobster yang berhasil dibesarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Gibran mengucapkan terima kasih kepada Titiek Soeharto dan Trenggono. Dia memuji Titiek yang telah mendukung program pemerintah, khususnya di bidang perikanan.

"Terima kasih sekali untuk kerja keras Bapak/Ibu semua, ini baru diresmikan tahun lalu, dan tahun ini sudah ada hasilnya, jadi kalau Pak Treng (Trenggono) biasanya buat model model dulu, lalu dibesarkan, direplikasi, lalu di aplikasikan di tempat-tempat lain, ini kemarin Pak Menteri sudah banyak bersinergi, berkoordinasi dengan Bu Ketua Komisi (IV), ini terima kasih dukungannya bu, untuk program-program pemerintah," ujar Gibran mengawali sambutannya di lokasi, Rabu (10/9/2025).

"Terutama program perikanan, program ekonomi biru ini ke depan mohon ditingkatkan, Pak, dan sekali lagi mohon diaplikasikan juga model-model ini di tempat-tempat lain," imbuhnya

Gibran berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama Titiek Soeharto selaku Ketua Komisi IV DPR yang telah mendukung perikanan, program ekonomi biru. Dia pun meminta agar program ini ke depan ditingkatkan dan diaplikasikan di tempat-tempat lain.

"Mohon banyak libatkan lagi anak-anak muda untuk RND, banyak libatkan stakeholder lokal, dan tadi saya juga titip penekanan dari Bu Ketua Komisi ini mohon perpres terkait penyelundupan segera didorong, segera difinalkan, jadi nanti tidak ada lagi kebocoran-kebocoran," katanya.

Gibran juga memuji hasil panen hewan laut itu. Dia mengatakan lobsternya bagus. Dia juga memuji cara pengembangbiakan lobster di sana.

Dia pun mengatakan ekonomi laut Indonesia sangat berpotensi karena kekayaan alam kita berlimpah. Oleh karena itu, dia optimistis program ekonomi biru bisa berjalan dengan baik.

"Saya kira luar biasa sekali dan harus ditingkatkan dan sesuai pesan dan perintah Pak Presiden di sidang kabinet dan ratas terakhir, Pak Menteri masih punya PR untuk membuat kampung nelayan di berbagai titik, tolong dikawal betul nanti Bu Ketua Komisi, Pak Kepala Bappisus, agar program ini bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

Gibran sebelumnya juga pernah bersama-sama Titiek melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Pada Juli lalu, Gibran pernah meninjau panen tebu bersama Titiek di Sleman, DIY. Gibran juga pernah menyebut Titiek sebagai 'Ketua Komisi yang paling sakti' setelah meninjau panen tebu. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Titiek.

Kembali pada acara di Batam, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan panen lobster ini adalah sejarah baru di Indonesia. Dia mengatakan untuk melakukan budidaya lobster sendiri, pihaknya membutuhkan 2 tahun untuk melakukan riset dan uji coba.

"Kita punya optimisme tinggi bahwa Indonesia dalam kurun waktu ke depan kita akan jadi kuat, kenapa, karena kita memiliki bibit yang sangat melimpah," kata Trenggono.

Trenggono juga mengucapkan terima kasih kepada Titiek Soeharto yang telah mendukung programnya. Dia mengatakan wilayah kepulauan Indonesia harus didorong sumber daya lautnya agar menjadi kekuatan ekonomi.

Dia pun berencana merampungkan program kampung nelayan. Dia meyakini, dengan sumber daya laut, ekonomi Indonesia akan meningkat karena kini pihaknya sudah bisa melakukan budi daya bawal, kakap, hingga lobster yang nilai ekonominya besar.

"Rasanya ini saatnya saya juga memiliki keyakinan besar bahwa di tahun akan datang, kita akan lari cepat untuk kemudian kita mengejar ketertinggalan di sektor budi daya perikanan," katanya.

Sementara itu, Titiek Soeharto dalam sambutannya juga mengucapkan selamat kepada KKP atas keberhasilannya melakukan budi daya. Dia berharap setelah ini tidak ada lagi penyelundupan benih bening lobster (BBL).

"Kita minta supaya tak ada lagi penyelundupan-penyelundupan BBL, jadi supaya dicegah, karena kita sudah bisa membesarkan sendiri, dan kita juga mendorong agar KKP yang sudah kerja sama di luar negeri supaya si partner luar negeri melakukan pembesaran benih ini di Indonesia, supaya bisa menambah pekerjaan, dan meningkatkan devisa kita," ucap Titiek.

Terakhir, Kepala Bappisus Aries Marsudiyanto mengingatkan kepada pemerintah untuk peduli dengan rakyat. Dia juga mengingatkan para pejabat tidak melakukan penyelewengan, khususnya di bidang budi daya ini.

"Saya selaku Bappisus hanya berikan satu penekanan, ini semuanya berasal dari APBN, artinya uang rakyat, uang negara. Oleh karena itu, kepada seluruh stakeholder, pemangku kepentingan untuk ini manfaatkan uang negara dengan sebaik-baiknya, dengan cara-cara yang benar, jangan sampai ada penyelewengan yang tidak kita harapkan bersama, dari rakyat kembali untuk rakyat, dan kita punya niat baik untuk Indonesia maju," kata Aries.

(zap/imk)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |