Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman Cirebon sebagai bagian dari program penguatan ekosistem permuseuman nasional. Peresmian ini menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan warisan budaya dan menghadirkan museum sebagai ruang edukasi yang inklusif dan interaktif.
Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman menjadi penerima program Penguatan Tata Kelola Museum dari Kementerian Kebudayaan RI. Setelah penataan ruang pamer sesuai prinsip museologi modern, ruang pameran tetap kini resmi dibuka untuk publik.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan peresemian ini sebagai titik penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Cirebon sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi sejarah dan pusaka Keraton Kanoman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keraton Kanoman ini adalah pusat peradaban, spiritualitas, dan kebudayaan Cirebon sejak masa Sunan Gunung Jati. Tentu museum bukan sekadar tempat penyimpanan artefak, tapi tempat menyimpan benda bersejarah yang merupakan bagian dari perjalanan budaya, perjalanan peradaban, pusat informasi dan edukasi bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
Fadli juga menegaskan sesuai Pasal 32 ayat (1) UUD 1945 bahwa budaya adalah energi pertumbuhan, bukan beban. Cirebon dengan beragam peninggalan sejarah, baik tangible maupun intangible, perlu dijaga, dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan, salah satunya melalui museum.
Sebagai etalase utama, museum berperan penting sebagai ruang edukasi sekaligus ruang budaya peradaban. Fadli menekankan melalui museum, masyarakat dapat memahami perjalanan sejarah berabad-abad lewat alur cerita dan tata pamer yang ditampilkan.
Fadli menekankan perlunya kerja bersama untuk memperkuat peran museum sebagai cultural enclave. Ia menegaskan tugas ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan kolaborasi pemerintah daerah, swasta, dan korporasi.
"Harus ada public-private partnership, serta keterlibatan para filantropis. Hal ini sudah banyak dilakukan oleh negara-negara lain," ujar Fadli menambahkan.
Peresmian Ruang Pameran Tetap Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman ditandai dengan pengguntingan pita, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Kebudayaan, dan diikuti penyerahan sertifikat pendaftaran museum dari Fadli Zon kepada pihak Keraton Kanoman.
Pembukaan ruang pameran tetap menegaskan komitmen Keraton Kanoman memperkuat identitas budaya Cirebon sekaligus mendukung pengembangan budaya daerah. Patih Kesultanan Kanoman, Gusti Patih Pangeran Raja Muhammad Qodiran, mewakili Sultan Kanoman XII, menyampaikan kebanggaan atas dukungan Kementerian Kebudayaan.
"Kami merasa sangat bangga memiliki tata pamer museum yang diresmikan oleh Bapak Menteri, semoga upaya kita semua dapat memberikan kontribusi positif untuk memadukan kebudayaan di negeri kita ini," jelasnya.
Peresmian ruang pamer ini menjadi wadah untuk menghadirkan narasi baru, koleksi unggulan, dan tata pamer yang lebih informatif serta menarik.
Langkah tersebut diharapkan meningkatkan pemahaman publik terhadap sejarah Keraton Kanoman, memperkuat peran museum sebagai pusat edukasi budaya, sekaligus memperluas kolaborasi antara pemerintah, keraton, akademisi, dan komunitas budaya.
Peresmian Ruang Pameran Tetap di Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman diharapkan menjadikan museum bukan sekadar tempat menyimpan peninggalan sejarah, tetapi juga penjaga semangat dan potensi masa depan kebudayaan Indonesia.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan menghadirkan museum sebagai ruang edukasi yang hidup, inklusif, relevan, serta bagian penting dari ekosistem pemajuan kebudayaan berkelanjutan.
"Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan peninggalan sejarah, tetapi semangat dan potensi besar masa depan kebudayaan Indonesia," pungkas Fadli.
(anl/ega)


















































