Duka Pulau Dewata Diterjang Banjir hingga Jatuh Korban Jiwa

5 hours ago 5
Jakarta -

Hujan deras memicu banjir di Denpasar, Bali hingga menyebabkan korban jiwa. Duka cita pun menyelimuti Pulau Dewata.

Dilansir detikBali, Rabu (10/9/2025), banjir merendam Jalan Kebo Iwa Selatan di Denpasar Barat. Air mulai naik sekitar pukul 03.00 Wita dan masuk ke rumah warga.

Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Salah satu penghuni kos di jalan itu, Iwan, mengaku baru menyadari kamarnya kebanjiran sekitar pukul 04.30 Wita setelah mendengar suara kaleng gas portabel yang sudah mengapung dan bertabrakan. Dia terkejut melihat air sudah semata kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lagi tidur tiba-tiba ada suara dari kaleng-kaleng gas portabel di dalam kos, ternyata saat dicek air sudah semata kaki," ujarnya.

Banjir juga merendam sejumlah titik di Denpasar. Berdasarkan rekaman video yang dilihat detikBali, beberapa ruas jalan tak bisa dilewati karena terendam banjir.

Banjir lebih parah terjadi di dekat sungai yang meluap, seperti di jembatan Tukad Badung, Jalan Sulawesi, Denpasar. Ada juga bangunan tiga lantai yang ambruk diterjang banjir.

Demikian pula di Jalan Maruti, Kampung Wanasari (Kampung Jawa), Denpasar Utara. Ketinggian air nyaris mencapai jembatan. Rumah-rumah di pinggir sungai terendam dan hanya atapnya yang terlihat.

Pemicu Hujan Deras

Hujan deras ini dipicu fenomena gelombang ekuatorial Rossby atau Rossby Ekuator. Fenomena ini menyebabkan hujan lebat.

Dilansir Antara, analisis ini disampaikan oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar. BBMKG mengungkapkan gelombang ekuatorial Rossby memicu terjadinya cuaca buruk di Bali dalam dua hari terakhir.

"Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat," kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana di Denpasar, Rabu (10/9/2025).

Ia menambahkan kondisi tersebut juga didukung nilai kelembaban udara tinggi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 milibar (mb). Menurut BBMKG Wilayah III Denpasar, gelombang ekuatorial Rossby atau Rossby Ekuator adalah gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator.

Wanita Tewas Terbawa Arus

Sementara itu, wanita bernama Nita Kumalasari (23) ditemukan tewas usai terseret arus banjir di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali. Korban diketahui tengah hamil dua bulan.

Banjir melanda wilayah Bali pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Nita Ditemukan warga di wilayah Banjar Munduk. Desa Pengambengan. Dikutip detikBali, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Korban tidak ada luka-luka, ini karena tenggelam. Korban sudah meninggal dunia. Almarhum hamil dua bulan," ungkap Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati.

Perbekel atau Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, menjelaskan peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 02.30 Wita. Nita membonceng suaminya, Bilal Ahmada (29), saat hendak pulang menuju Dusun Kumbading dari Dusun Munduk, Desa Pengambengan.

Saat melintasi arus deras banjir sepeda motor yang ditumpangi terjatuh. Nita terseret arus air, sementara suaminya berhasil selamat dan kini dirawat di Puskesmas Pengambengan.

4 Orang Hilang

Banjir juga menghantam dua ruko, yakni Ruko Taslim Textile dan New Centrum, di Jalan Sulawesi Nomor 9 Denpasar Barat, Bali. Empat orang dinyatakan masih hilang.

Polisi mengatakan awalnya ada enam orang dilaporkan hilang dari dua ruko tersebut. Namun, setelah dicari oleh pihak keluarga, ada dua orang yang tidak ada di rumah saat kejadian, sementara empat orang lainnya hingga kini masih tak ada kabar. Identitas keempat orang tersebut masih belum terungkap.

"Tadi pagi laporan yang hilang itu ada enam orang. Namun yang ruko tadi, dua orang sudah ditemukan di rumah sakit dalam keadaan selamat, kemudian empat orang lagi masih hilang. Empat orang ini dari dua rusun, duanya dari Ruko Taslim, dua lagi dari Ruko New Centrum," kata Kapolsek Denpasar Barat Kompol Laksmi Krisna Dewi saat ditemui di lokasi kejadian, dilansir Antara, Rabu (10/9/2025).

Menurut keterangan Laksmi, informasi tersebut dilaporkan kepada Polsek Denpasar Barat sekitar pukul 06.00 Wita, namun tim sempat terkendala karena kondisi di sekitar lokasi kejadian terkena banjir.

"Tadi saya dapat informasi sekitar jam 6 pagi, karena akses menuju lokasi ini terkendala ada banjir di beberapa ruas jalan di Denpasar sehingga mungkin sedikit terhambat, namun setelah itu pelaksanaan proses evakuasi telah dilaksanakan sambil koordinasi juga Polda dan Polresta Denpasar," katanya.

Titik Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan banjir melanda empat wilayah administrasi kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Wilayah terdampak banjir berada di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Kota Denpasar.

BNPB mengatakan banjir di wilayah Bali terjadi sejak Selasa (9/9) malam. Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur sejumlah wilayah semalam sejak pukul 23.15 WIB.

Sejumlah mobil terendam banjir di salah satu penginapan di Jalan Gunung Soputan, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)Sejumlah mobil terendam banjir di salah satu penginapan di Jalan Gunung Soputan, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025). (Foto: Karsiani Putri/detikBali)

Di Kabupaten Jembrana, banjir terjadi di beberapa titik. BNPB juga mencatat banjir di Jembrana menimbulkan dua korban jiwa.

"Data sementara yang diterima BNPB pada Rabu (10/9) pukul 11.30 WIB, menyebutkan dua warga meninggal dan 103 KK (200 jiwa) terdampak di Kabupaten Jembrana," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Warga Mengungsi

BNPB juga mencatat 85 warga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, di antaranya pos balai Desa Yeh Kuning 10 jiwa, pos balai banjar Yeh Kuning 10 jiwa, Musala Assidiqie 40 jiwa, dan Musala Darul Mustofa 25 jiwa.

Sementara itu, 104 keluarga dengan 423 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Klungkung. Sejumlah wilayah lain yang terdampak banjir di Bali saat ini masih dalam proses pendataan.

BNPB juga menjelaskan ada empat kecamatan di Kota Denpasar yang saat ini terdampak banjir. Wilayah yang kebanjiran itu berada di Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan dan Denpasar Barat.

Di wilayah Kabupaten Jembrana, banjir melanda Kecamatan Jembrana. Sedangkan daerah lain banjir Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.

"Kondisi terkini pada Rabu (10/9) pagi, banjir masih menggenangi wilayah-wilayah terdampak," ujar Abdul.

BNPB juga melaporkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang akan turun di sejumlah wilayah Bali sore ini. Peringatan dini cuaca teridentifikasi berada di beberapa wilayah Bali, seperti Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng, dan Kota Denpasar.

"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang," ujar Abdul.

Duka Cita Prabowo

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukacita atas bencana banjir yang melanda wilayah Bali hingga Nusa Tenggara Timur. Prabowo telepon langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto untuk bertindak cepat melakukan penanganan di lokasi.

"Siang hari ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta instansi terkait lainnya untuk segera bertindak cepat di lokasi bencana. Kepala Negara juga menekankan pentingnya distribusi bantuan secara cepat dan tepat sasaran," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam unggahan Instagram Sekretariat Kabinet dilihat, Rabu (10/9/2025).

Teddy mengatakan Kepala BNPB telah bertolak ke lokasi bencana setelah menerima instruksi presiden siang tadi. Kepala BNPB, lanjut dia, langsung memimpin penanganan dan pencarian korban bencana.

"Kepala BNPB pun atas perintah Presiden Prabowo segera berangkat langsung ke Bali siang ini, untuk langsung memimpin penanganan tanggap darurat dan memastikan upaya pencarian dan pertolongan, serta pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga terdampak bisa dilaksanakan secara optimal," ujar dia.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan sejauh ini ada tiga provinsi di Indonesia yang mengalami banjir parah. Ketiga provinsi itu adalah Bali, Nusa Tenggara Timur, hingga Jawa Timur.

"Yang agak parah di Bali ada empat kabupaten yang terdampak, Denpasar, Jembrana, kemudian Gianyar dan Tabanan," kata Suharyanto, Rabu (10/9).

(rdp/rdp)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |