Jakarta -
Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), tewas ditabrak mobil BMW yang dikendarai Christiano Tarigan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. Sang ibunda, Meiliana (48) mengenang kepergian putranya.
Argo dibesarkan selama 11 tahun oleh sang bunda tanpa figur ayah yang telah lebih dulu berpulang. Argo merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Dia memiliki adik laki-laki bernama Keefa Satria Achfandi yang terpaut usia dua tahun.
Meiliana menceritakan sosok Argo yang cenderung pendiam dan cuek. Namun, dia paham betul anak sulungnya itu berhati lembut dan santun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di saya itu sebenarnya anak yang diam dan cuek. Tapi saya meyakini bahwa anak ini memang baik, soleh, santun, pintar dan dia punya semangat dan dedikasi yang tinggi terhadap masa depan dia," kata Meiliana saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalibaru, Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025).
Meiliana mengungkap Argo pernah bercerita tentang tujuan hidupnya. Argo, kata dia, punya tujuan yang sangat mulia, yaitu membahagiakan ibunya juga adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Menegah Atas (SMA). Meilina terharu dengan tekad Argo.
"Almarhum Argo ini adalah anak sulung dari dua bersaudara. Harapan besar saya, dia adalah pengganti ayahnya, sebagai tulang punggung untuk saya dan adiknya. Yang akhirnya, dengan adanya kejadian ini, pupus semua harapan saya selaku ibu yang membesarkan almarhum 11 tahun tanpa figur ayah," ucapnya pilu.
Keluarga Argo Mahasiswa UGM (Foto: Rumondang/detikcom)
Secara akademik, Meiliana menyebut Argo merupakan anak yang tekun belajar dan aktif berorganisasi. Hal itu dibuktikan dengan beasiswa BSI Scholarship yang diterima Argo.
"Kalau selama kuliah, memang beliau punya tujuan bahwa bukan hanya kuliah dan hanya selembar IPK. Tapi dia harus ditambahkan dengan organisasi, karena itu yang akan membentuk public speaking, relasi, networking, itu yang saya tahu," ujar Meiliana.
"Dia mohon izin ke saya 'Bunda, aku mau ikut organisasi'. 'Silahkan, tapi apakah kamu bisa dengan nilai?' 'Bisa, Bund.' Jadi memang anak itu sungguh luar biasa. Dia bisa memberi waktu untuk IPK yang tetap struggle, karena dia punya tanggung jawab dari BSI dan dia tetap menjalankan organisasi juga dengan begitu banyak organisasi," tambahnya.
Argo Ingin S2 ke Luar Negeri, Cita-cita Jadi Pengacara
Meiliana (48) mengenang sosok putranya, Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang tewas ditabrak mobil BMW di Jalan Palagan. Ia menyebut Argo bercita-cita menjadi pengacara.
"Masuk di Fakultas Hukum ini, beliau hanya sebenarnya corporate lawyer. Ya, corporate lawyer," kata Meiliana saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalibaru, Depok, Sabtu (31/5/2025).
Dia menceritakan Argo merupakan anak yang pintar secara akademik. Dari kecil Argo sudah gemar membaca dan kuat menghafal.
Meski baru menjalani tahun pertama kuliah, Argo memiliki keinginan melanjutkan kuliah strata dua (S2) ke luar negeri. Niat itu sudah disampaikan Argo kepadanya. Saat itu, Argo mengatakan hendak mencoba program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.
"Setelah ini (kuliah) dia akan mempunyai cita-cita mau S2 di luar negeri melalui LPDP. Sudah disiapkan dari sekarang, walaupun itu masih tiga tahun ke depan," ungkap Meiliana.
Namun, dia mengaku belum tahu negara mana yang dituju Argo. Sebab, Argo baru menyatakan rencananya hendak melanjutkan S2 jika nanti selesai merampungkan S1 di UGM.
"Belum (tahu mau ke negara mana). Pada saat waktu di UGM, dia diskusi dengan saya. Dia punya goal, target lima tahun ke depan, saya diskusi, 'setelah ini kamu mau ke mana?' (itu) sebelum dia diterima melalui jalur SMBB, kita sempat diskusi," cerita Meiliana.
"Setelah ini kamu ke mana, Nak? 5 tahun lagi kamu akan apa?', 'Oh nggak, Bun, aku rencana nantinya mau S2', 'Oh ya silakan, melalui jalur beasiswa, Nak?', 'Ya, LPDP, Bun, tapi Bunda diem-diem dulu ya'," lanjutnya.
Baca berita di halaman berikutnya.
Ibunda Argo: Saya Ikhlas, tapi Hukum Harus Berjalan
Keluarga Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), yang tewas ditabrak mobil BMW, mengaku telah ikhlas atas kepergian anaknya. Namun, keluarga ingin proses hukum tetap berjalan demi keadilan.
"Kalau masalah kepergian Argo, saya sudah ikhlas. Karena ini merupakan takdir dari Yang di Atas," kata ibunda Argo, Meiliana (48) saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalibaru, Depok, Sabtu (31/5/2025).
"Terkait untuk proses hukum, bahwa saya sudah dikuasakan oleh tim kuasa hukum dari Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) FH UGM. Jadi terkait proses hukum yang sedang berjalan, bisa langsung menanyakan ke kuasa hukum yang sudah diberikan oleh UGM," jelasnya.
Dia juga memastikan bahwa pihaknya tidak menerima tawaran damai dan tetap fokus pada jalur hukum.
"Pokoknya saya cuma bilang proses hukum tetap berjalan. Saya hanya ingin mencari keadilan dan kebenaran untuk anak saya," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini