Demokrat Ingatkan Menkeu Purbaya Bicara Esensi, Jaga Lisan ke Rakyat

4 hours ago 2
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa belakangan viral lantaran pernyataannya soal tuntutan 17+8 menuai polemik hingga berujung permintaan maaf ke publik. Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron mengingatkan para menteri berbicara sesuai esensi.

"Ya saya kira berbicara yang esensi sajalah. Pejabat publik bicara yang esensi, yang substantif gitu ya," kata Herman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Herman mengimbau setiap pernyataan harus bisa menenangkan. Selain itu, pernyataan menteri-menteri harus memberikan harapan bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa betul-betul apa yang diucapkannya sama dengan apa yang dilakukannya. Apa yang menjadi target, yang telah diucapkannya juga, itulah hasil yang dihasilkannya," ujarnya.

Menurut anggota Komisi VI DPR ini, para pejabat publik harus sensitif terhadap rakyat. Herman menegaskan pejabat publik harus bekerja sesuai dengan aspirasi dan harapan masyarakat.

"Rakyat yang utama dan tentu harus menjaga lisan. Supaya betul-betul siapapun, pejabat, wakil rakyat, apa yang dilakukannya adalah sesuai dengan harapan dan aspirasi rakyat," tuturnya.

Pernyataan Menkeu Purbaya yang baru dilantik viral setelah menyebut tuntutan 17+8 merupakan suara sebagian kecil rakyat. Purbaya memberi penjelasan soal ucapannya itu.

"Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, banyak kan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya. Mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).

Purbaya meminta maaf atas ucapannya. Dia berjanji pemerintah akan memulihkan kondisi ekonomi, salah satunya memperbanyak lapangan kerja.

"Jadi kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan. Jadi itu maksudnya saya kemarin. Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf," ujarnya.

Purbaya mengaku kaget pernyataannya viral. Dia menjadikan hal itu pembelajaran.

"Kaget juga. Tapi kan ini proses edukasi ke publik. Ya nggak apa-apa. Saya juga sama. Kalau saya salah, saya perbaiki. Tapi yang jelas maksud saya seperti itu. Bukan bilang, 'oh biar aja atau itu yang susah aja'. Nggak," ujarnya.

Saksikan Live DetikSore:

(amw/rfs)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |