Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bercerita ada seorang kiai yang tidak sedih meski anaknya menjadi korban robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur. Cak Imin mengatakan kiai itu bersyukur karena anaknya meninggal dalam keadaan salat dan menuntut ilmu.
"Bahkan di Madura itu yang paling aneh kemarin ketika Pesantren Al Khoziny ini mengantarkan jenazah salah satu putra yang meninggal korban ke ayahandanya, salah seorang kiai di Madura, apa jawaban kiainya? Mengagetkan jawaban kiainya, 'Pak Menteri Agama, saya tidak sedih, saya justru bersyukur anak saya bisa meninggal dalam keadaan salat dan dalam keadaan sedang menuntut ilmu di pesantren'," kata Cak Imin dalam pidatonya di kantor Kemenko PM, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cak Imin mengatakan kiai itu ingin tiga anaknya yang lain bisa meninggal dalam keadaan ketika salat dan menuntut ilmu. Dia mengaku kaget saat mendengar jawaban kiai tersebut.
"'Saya ingin anak saya begitu lagi, tiga lagi kalau bisa' katanya. Itu kalau tidak logika yang kuat, keimanan dan kekhasan pesantren, mungkin adalah sesuatu yang amat sangat berat," ujarnya.
Cak Imin mengatakan pihaknya sudah menerima puluhan laporan mengenai pondok pesantren yang rawan ambruk. Dia mengatakan laporan tersebut diterima melalui hotline 158 yang diluncurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Sampai hari ini sudah 80-an dan kita verifikasi untuk segera kita audit. (Laporan) kerawanan. Intinya, kerawanan ambruk," ujarnya.
Cak Imin mengatakan puluhan laporan itu berasal dari beberapa daerah yang memiliki jumlah ponpes cukup banyak, seperti di Jawa, Aceh, dan Kalimantan. Dia juga membeberkan kriteria ponpes yang bisa mendapatkan bantuan renovasi maupun pembangunan.
"Nanti Kementerian PU akan mengaudit dan membantu teknis apa yang bisa dilakukan. Tiga prioritas: prioritas rawan, yang kedua siswa santrinya kira-kira di atas 1.000, yang ketiga memang tidak mampu," ujarnya.
Seperti diketahui, Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, roboh pada 29 September. Total, ada 67 orang tewas akibat insiden tersebut.
(haf/haf)