PUNCAK - Kabut tipis yang menggantung di perbukitan Lembah Gome tak menyurutkan langkah para prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC). Dengan tas berisi obat-obatan, peralatan kesehatan sederhana, dan hati yang tulus melayani, mereka menapaki jalan setapak yang berliku menuju honai-honai warga di Kampung Yenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Selasa (9/9/2025).
Kegiatan yang dikenal dengan safari honai ini dipimpin oleh Serka Julianto bersama personel Pos Kout Koper. Tidak ada barikade formal atau jarak yang membatasi. Para prajurit mengetuk pintu honai dengan senyum ramah, menyapa warga, lalu membuka “klinik darurat” sederhana di halaman rumah tradisional masyarakat Papua.
Salah satu yang merasakan manfaat kegiatan ini adalah Mama Urbeka Waker. Dari balik honainya, ia menyambut hangat prajurit TNI yang datang membawa pelayanan kesehatan gratis. Warga lain pun berbondong-bondong ikut memeriksakan kesehatan mereka, mulai dari orang tua hingga anak-anak.
Suasana menjadi akrab. Anak-anak tertawa riang, orang tua berbagi cerita, dan prajurit dengan sabar memeriksa tekanan darah, memberikan vitamin, hingga mengobati luka ringan. Suara stetoskop dan canda tawa berpadu dengan semilir angin gunung, menghadirkan harmoni yang jarang dirasakan di pelosok Papua.
“Ini lebih dari sekadar tugas. Bagi kami, ini adalah panggilan jiwa untuk berbagi dan mengabdi, ” tutur Serka Julianto yang memimpin tim dengan penuh semangat.
Sementara itu, Danpos Kout Koper, Letda Ckm Muh Akbar Amd Kep, menegaskan makna penting kegiatan ini.
“Keberadaan kami tidak akan berarti tanpa benar-benar hadir di tengah rakyat. Safari honai dan bakti kesehatan ini adalah cara kami mendengar langsung keluhan masyarakat, membangun kedekatan, sekaligus merajut kembali persaudaraan yang sempat renggang. Setiap senyum dari Mama, Papa, dan anak-anak adalah semangat baru bagi kami untuk terus berkarya dari daerah terpencil sekalipun, ” jelasnya.
Bagi warga Kampung Yenggernok, kehadiran Satgas Yonif 700/WYC bukan sekadar soal keamanan, melainkan juga cahaya pengharapan. Di balik kabut pegunungan yang dingin, mereka merasakan sentuhan negara melalui tangan-tangan prajurit yang peduli.
Di tanah Papua yang keras sekaligus indah, Satgas Yonif 700/WYC menuliskan kisah pengabdian dengan langkah nyata, bukan kata-kata. Mereka membuktikan bahwa tugas prajurit sejati bukan hanya menjaga kedaulatan dengan senjata, tetapi juga menjaga hati rakyat dengan kepedulian.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono