PAPUA - Di balik tantangan berat yang menyelimuti bentang alam Papua, Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak hanya berdiri sebagai penjaga batas dan keamanan. Lebih dari itu, TNI hadir sebagai aktor penting dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat di Tanah Cenderawasih. Selasa 29, April 2025.
Mengemban mandat dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI mengemban tiga tugas strategis: menjaga keamanan, mendukung pelayanan dasar pemerintahan daerah, serta membangun komunikasi sosial yang inklusif dan harmonis. Melalui penempatan Satuan Tugas (Satgas) di berbagai wilayah, TNI menjadi motor penggerak stabilitas yang krusial untuk kemajuan Papua.
**Stabilitas: Kunci Pembangunan Papua**
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa keamanan adalah fondasi utama kesejahteraan masyarakat Papua.
"TNI dan Polri paham betul bahwa tanpa keamanan, tidak ada pembangunan. Maka dari itu, kami berkomitmen penuh, tidak hanya dengan senjata, tetapi juga dengan hati, untuk menjaga kedamaian Papua, " ujar Mayjen Lucky.
Namun, tantangan nyata masih mengintai. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) — yang sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) — terus melakukan aksi teror yang mengancam stabilitas. Salah satu aksi brutal yang mencoreng nilai kemanusiaan terjadi pada Senin (5/8/2024), ketika OPM membunuh Glen Malcolm Conning, seorang pilot asal Selandia Baru yang berkontribusi dalam pengembangan Papua.
Menanggapi kejadian tersebut, TNI bergerak cepat. Tanpa menunggu permintaan resmi dari keluarga korban atau Pemerintah Selandia Baru, pasukan TNI melakukan evakuasi jenazah Glen, tenaga kesehatan, guru, hingga balita pada Selasa (6/8) — sebuah aksi murni kemanusiaan yang mencerminkan ketulusan pengabdian.
Aksi Heroik: Membebaskan Sandera
Tak hanya itu, keberhasilan TNI dalam membebaskan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024 menjadi bukti nyata dedikasi tinggi aparat dalam melindungi siapa saja, baik warga negara Indonesia maupun asing.
Keberhasilan ini menegaskan kapasitas TNI sebagai kekuatan profesional yang tidak hanya bertindak reaktif, tetapi juga proaktif dalam menjaga keselamatan dan martabat kemanusiaan di tengah situasi yang kompleks.
Bersama Rakyat, TNI Membangun Papua
Lebih dari sekadar operasi militer, TNI mengedepankan pendekatan sosial. Satgas-satgas di berbagai titik Papua aktif membangun komunikasi, memberikan bantuan kemanusiaan, membuka akses kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur sederhana yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Inilah wajah baru TNI di Papua: profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, sebagaimana tercermin dalam program-program sosial yang terus digencarkan.
Dengan komitmen totalitas dan kerja nyata di lapangan, TNI tidak hanya mempertahankan kedaulatan negara, tetapi juga menjadi bagian integral dalam menggerakkan roda pembangunan Papua menuju masa depan yang lebih cerah.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono
