BPJS Kesehatan Raup Rp 165,3 Triliun di 2024, Layanan Makin Mudah!

2 months ago 34

JAKARTA -   Sepanjang tahun 2024, iuran yang berhasil dikumpulkan mencapai angka fantastis, yaitu Rp 165, 3 triliun. Sebuah pencapaian yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap program jaminan kesehatan ini terus meningkat.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan bahwa angka ini mengalami lonjakan signifikan sejak tahun 2014, yang kala itu hanya mencapai Rp 40, 7 triliun. Peningkatan ini, menurutnya, menjadi bukti nyata komitmen BPJS Kesehatan dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan.

Tak hanya itu, capaian iuran tahun 2024 juga melampaui tahun-tahun sebelumnya. Pada 2023, iuran yang terkumpul sebesar Rp 151, 3 triliun, kemudian Rp 144, 0 triliun pada 2022, dan Rp 143, 3 triliun pada 2021.

"Ini kita lihat iuran yang kita kumpulin. Itu naik terus, ini tahunnya dari 2014 dari Rp 40 triliun, Rp 165 triliun (2024), 2025 ini spending kita disetujui itu itu Rp 201 triliun besar sekali, " kata dia dalam Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024 di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

Meskipun angka yang dikelola BPJS Kesehatan terbilang besar, Ghufron menekankan bahwa pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia setiap tahunnya mencapai Rp 614 triliun. Artinya, BPJS Kesehatan baru mengelola sekitar sepertiga dari total pengeluaran tersebut.

"Dari keseluruhan Indonesia itu setiap tahun uang keluar untuk kesehatan Rp 614 triliun. Yang dikelola BPJS, spending-nya kira-kira tahun 2025, tahun 2024, itu Rp 186-185 triliun, " terangnya.

Perkembangan positif lainnya adalah semakin luasnya cakupan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hingga akhir 2024, jumlah peserta telah mencapai 278, 1 juta jiwa, atau 98, 45?ri total penduduk Indonesia. Ini didukung dengan 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang telah meraih predikat Universal Health Coverage (UHC).

Untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah, BPJS Kesehatan terus berupaya menghadirkan layanan yang mudah diakses. Salah satunya melalui program BPJS Keliling, yang telah menjangkau 37.858 titik lokasi dan menghasilkan 940.158 transaksi layanan. Selain itu, BPJS Kesehatan juga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan satu atap melalui Mal Pelayanan Publik di 227 titik, yang telah menghasilkan 379.921 transaksi layanan hingga tahun 2024.

Sejak tahun 2014 hingga 2024, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan meningkat sebesar 28%, dari 18.437 menjadi 23.682. Sementara itu, jumlah rumah sakit mitra naik 88%, dari 1.681 menjadi 3.162.

Untuk menjangkau peserta di Daerah yang Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS), BPJS Kesehatan menggandeng berbagai pihak, mulai dari rumah sakit apung, pengiriman tenaga kesehatan, hingga kerjasama dengan fasilitas kesehatan dengan kriteria tertentu di wilayah-wilayah terpencil seperti Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Tengah.

Selain upaya perluasan jangkauan, BPJS Kesehatan juga terus berinovasi dalam memberikan kemudahan akses layanan melalui berbagai platform digital. Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Voice Interractive JKN (VIKA), dan BPJS Kesehatan Care Center 165 adalah beberapa contohnya. Di tahun 2024, BPJS Kesehatan juga menghadirkan inovasi layanan melalui BPJS Kesehatan Online, yang memungkinkan peserta untuk mengurus administrasi, mendapatkan informasi, atau menyampaikan pengaduan seputar JKN melalui video conference via Zoom.

"Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah mengoptimalkan Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Voice Interractive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165. Bukan hanya itu di tahun 2024, BPJS Kesehatan juga menghadirkan inovasi layanan melalui BPJS Kesehatan Online yang bisa dimanfaatkan peserta melalui layanan video conference lewat Aplikasi Zoom untuk mengurus administrasi, informasi, atau pengaduan seputar JKN, " tambah Ghufron.

Kemudahan akses layanan juga terus ditingkatkan di fasilitas kesehatan. Peserta kini dapat memanfaatkan layanan telekonsultasi tanpa harus datang langsung. Pemanfaatan layanan ini telah digunakan oleh 17, 2 juta peserta di 21.929 FKTP melalui Aplikasi Mobile JKN. Selain itu, fitur i-Care JKN yang ada di Aplikasi Mobile JKN juga mempermudah tenaga medis menelusuri riwayat pelayanan kesehatan peserta selama satu tahun terakhir.

Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan yang terbaik bagi seluruh peserta JKN. Pencapaian iuran yang signifikan di tahun 2024 menjadi modal penting untuk terus mengembangkan program jaminan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas. Ini bukan hanya tentang angka, tapi tentang kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |