Jakarta -
Banjir bandang dan longsor melanda Kecamatan Suoh, Lampung Barat, usai hujan deras yang mengguyur sejak Rabu sore. Permukiman warga di Dusun Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Lampung Barat terdampak lumpur dan batang kayu besar akibat Sungai Way Haru.
Dikutip dari Mediahub Divisi Humas Polri, Kamis (11/9/2025), dalam hitungan jam, lima rumah hanyut terbawa arus dan 80 rumah lainnya rusak parah. Puluhan sepeda motor serta satu unit mobil terendam dan sebagian tertimpa pohon tumbang. Kerugian sementara ditaksir mencapai setengah miliar rupiah.
Petugas gabungan dari Polsek Bandar Negeri Suoh, BPBD, Babinsa, dan aparat kecamatan bersama warga setempat mengevakuasi penduduk yang rumahnya terendam. Proses evakuasi berlangsung dramatis pada Rabu malam. Mereka menyeberangi arus deras dalam kondisi gelap gulita demi menyelamatkan warga yang masih bertahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari Yuyun menegaskan aparat bergerak cepat untuk melakukan penanganan dampak banjir.
"Begitu laporan masuk, tim segera diterjunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor," ujar dia.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, trauma mendalam menyelimuti masyarakat yang menyaksikan harta benda mereka hanyut terbawa arus.
Hingga Kamis dini hari, banjir mulai surut dan warga telah dipindahkan ke lokasi aman. Meski demikian, ancaman hujan lebat masih membayangi. Debit air di Sungai Way Semangka terus meningkat sehingga Pekon Tugu Ratu dan Banding Agung berstatus siaga.
"Kami meminta masyarakat tetap waspada karena curah hujan masih tinggi. Kondisi debit air di sungai-sungai besar belum sepenuhnya stabil," kata Yuyun.
"Fokus utama kami adalah keselamatan warga. Jangan memaksakan diri pulang jika lokasi masih berisiko diterjang banjir susulan," sambung dia.
Selain evakuasi, aparat bersama pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan darurat. Kombes Yuni mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dalam pemulihan pasca-bencana.
"Kami mengajak seluruh elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk saling bergandengan tangan membantu korban. Kepedulian bersama sangat dibutuhkan agar mereka segera bangkit," ungkapnya.
Tonton juga video "Korban Tewas Banjir Bandang Nagekeo NTT Jadi 5 Orang" di sini:
(knv/fjp)