Apartemen Stafsus Nadiem Makarim Digeledah Kejagung Lagi

1 day ago 8

Jakarta -

Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 28 saksi terkait kasus korupsi pengadaan laptop untuk digitalisasi pendidikan senilai Rp 9,9 triliun di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2019-2022. Kejagung juga menggeledah apartemen staf khusus eks Mendikbudristek Nadiem Makarim.

"Penyidik sekarang sampai satu minggu ini akan fokus dalam pemeriksaan yang pertama pemeriksaan saksi-saksi direncanakan dari 28 orang itu bahwa dalam satu minggu ini akan didalami terus untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab terhadap dugaan tindak pidana ini," kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar kepada wartawan di Kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (2/5/2025).

Dalam pemeriksaan saksi-saksi ini, penyidik mendalami peran dari sejumlah orang yang telah digeledah. Kemudian penyidik akan melihat ada keterkaitan orang-orang itu dengan pihak lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pihak-pihak yang dimintai apa namanya, diperiksa sebagai saksi misalnya terhadap tiga orang yang sudah digeledah tempatnya. Nah tentu ini akan digali nanti seperti apa perannya. Lalu dilihat dengan regulasinya bagaimana, apakah ada perintah, apakah memang ini murni dari mereka," jelasnya.

"Lalu akan dilihat kapasitas mereka seperti apa. Apakah mereka memang orang yang berkapasitas untuk melakukan analisis. Lalu analisis itu apakah murni dari pandangan pendapat mereka atau karena ada perintah atau pesanan misalnya," sambungnya.

Dalam kasus ini, Kejagung sudah memeriksa dua apartemen Staf Khusus Eks Menteri Dikbudristek yakni FH di Kuningan Place, Kemudian Apartemen Ciputera World 2 Tower Orchard, kediaman JT yang Staf Khusus Menteri Dikbudristek. Terbaru Kejagung menggeledah kediaman I, staf khusus eks Mendikbud Nadiem Makarim di kediamannya kawasan Cilandak Jaksel.

"Ada I, dan tempatnya juga sudah digeledah," jelas Harli.

"Staf Khusus Menteri merangkap staf teknis. Ibrahim ya. Barang bukti elektronik, HP sama laptop. Ibrahim yang HP sama laptop kan. Itu stafsusnya menteri dan tim teknis," kata dia.

Selain itu, penyidik saat ini melakukan pendalaman terhadap barang bukti berupa dokumen elektronik. Tujuannya untuk mencari informasi apa yang saja yang terjadi dalam kasus ini.

"Yang kedua, bahwa penyidik juga sekarang sedang fokus melakukan pembacaan melakukan pendalaman, kajian terhadap semua barang bukti yang sudah disita dalam bentuk baik dalam dokumen maupun barang bukti elektronik," ucapnya.

(lir/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |