Jakarta -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Indonesia berpotensi dilanda megathrust. Apa itu megathrust?
Mengutip dari akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), Indonesia memiliki zona megathrust, yaitu wilayah pertemuan lempeng yang menyimpan energi besar yang apabila dilepas, bisa menimbulkan gempa besar, bahkan tsunami. Maka dari itu, kita perlu waspada dengan megathrust.
Megathrust adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lain. Proses ini menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar, bahkan tsunami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini peta zona gempa megathrust di Indonesia beserta potensi magnitudo (M):
- Megathrust Aceh - Andaman
- Magnitudo: 9,2 - Megathrust Nias - Simeulue
- Magnitudo: 8,7 - Megathrust Batu
- Magnitudo: 8,7 - Megathrust Mentawai - Siberut
- Magnitudo: 8,9 - Megathrust Mentawai - Pagai
- Magnitudo: 8,9 - Megathrust Enggano
- Magnitudo: 8,4 - Megathrust Selat Sunda
- Magnitudo: 8,7 - Megathrust West - Central Java
- Magnitudo: 8,7 - Megathrustt East Java
- Magnitudo: 8,7 - Megathrust Sumba
- Magnitudo: 8,5 - Megathrust North Sulawesi
- Magnitudo: 8,5 - Megathrust Philippine
- Magnitudo: 8,2 - Megathrust Papua
- Magnitudo: 8,7
Peta Zona Megathrust di Indonesia (Foto: Dok. BMKG)
Mengapa Kita Perlu Waspada dengan Megathrust?
Segmen megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757. Sementara itu, segmen Mentawai - Siberut belum aktif sejak gempa 1797.
Kondisi ini dikenal sebagai seismic gap, yaitu wilayah yang secara geologis menyimpan potensi besar karena lama tidak melepaskan energi. Jadi, meskipun belum terjadi, potensi itu nyata dan harus kita waspadai.
Apakah Gempa Bisa Diprediksi?
Gempa bumi tidak bisa diprediksi karena hingga kini tidak ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa secara pasti. Selain itu, kalimat "megathrust tinggal menunggu waktu" yang sering beredar itu bukan ramalan dan sering disalahartikan.
Yang dimaksud adalah zona tersebut (megathrust) menyimpan potensi besar karena sudah lama tidak melepaskan energi. Bukan berarti gempa akan terjadi dalam waktu dekat.
Istilah ilmiah digunakan sebagai bentuk kewaspadaan berdasarkan data sejarah dan geologi, bukan untuk menimbulkan kepanikan. Dalam UU Nomor 31 Tahun 2009 menetapkan BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami.
Hal-hal yang Bisa Dilakukan sebagai Persiapan
BMKG menginformasikan beberapa hal yang bisa dipersiapkan mulai hari ini demi keselamatan di masa depan.
- Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar kita;
- Pahami langkah-langkah sebelum, saat dan sesudah terjadi gempa bumi;
- Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul serta dokumen rencana operasi kedaruratan;
- Bangun rumah sesuai standar/tahan gempa;
- Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.
(kny/zap)


















































