Jakarta -
Penanganan darurat pascagalodo atau banjir bandang di kawasan Lembah Anai, Tanah Datar terus dilakukan. Jalan nasional yang terputus dan menjadi akses vital Padang-Bukittinggi ditargetkan bisa dilalui kendaraan sepeda motor sore ini.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, yang meninjau langsung lokasi bersama pejabat daerah dan instansi terkait, menyebut bahwa pembukaan jalur motor dilakukan setelah asesmen keselamatan dinyatakan aman. Saat ini jalur itu tetap bisa dilewati pejalan kaki dari jalan darurat bekas rel kereta api.
"Meskipun bisa dibuka sore ini, akses bagi pengendara motor diberlakukan dengan pembatasan waktu yang ketat. Jalur hanya dibuka tiga kali sehari, yakni pagi, siang, dan sore," kata Andre Rosiade yang langsung turun meninjau lapangan, Minggu (7/12/2025) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Andre Rosiade datang bersama Wakapolda Sumbar Brigjen Solihin, Direktur Utama Hutama Karya Koentjoro, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Friandi, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Reza dan Kapolres Padangpanjang AKBP Kartyana Widyarso.
Dia menjelaskan, pembukaan akses akan diberlakukan secara terbatas, yaitu hanya tiga kali sehari. Yaitu Pukul 06.00-08.00 WIB, Pukul 12.00-13.00 WIB dan Pukul 17.30-19.30 WIB. "Ini juga masih situasional. Kalau cuaca tidak memungkinkan atau hujan, langsung ditutup," kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.
Andre Rosiade juga menyampaikan bahwa target pembukaan jalur untuk kendaraan roda empat ditetapkan pada 13 Desember 2025 apabila kondisi cuaca mendukung. Batas waktu paling lambat pembukaan jalan untuk mobil adalah 16 Desember 2025, dengan ketentuan hanya kendaraan ringan dan sedang yang diperbolehkan melintas pada tahap awal.
Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Solihin, menegaskan bahwa asesmen keselamatan menjadi faktor utama. Jika hujan turun, pembukaan jalur langsung dihentikan. Pengamanan dan pengaturan arus kendaraan akan dilakukan oleh Polresta Padangpanjang, sementara aspek teknis keselamatan jalur ditangani Kepala BPJN Sumbar.
"Kalau asesmennya lolos, kita buka sore. Tapi syaratnya ini, Pak. Hanya dibuka jam 6 pagi sampai jam 8 pagi, lalu jam 12 siang sampai jam 1, lalu 5.30 sore sampai 7.30 malam. Tiga kali buka. Kalau hujan, harus berhenti," jelas Brigjen Solihin.
Katanya, pengamanan dan pengawalan akan dilakukan oleh pihak Polresta Padangpanjang. Pihak Polda Sumbar menyatakan kesiapan penuh untuk berkoordinasi dan mengerahkan anggota selama 24 jam.
Kepala BPJN Sumbar, Elsa Putra Friandi, yang di lokasi pengecekan diidentifikasi sebagai pihak yang secara teknis bertanggung jawab atas keselamatan jalan, berkoordinasi langsung dengan pihak Kepolisian untuk memastikan kelancaran pengerjaan dan pembukaan jalur.
Dirut HK Koentjoro mengatakan, kerusakan parah ini paling cepat bisa dituntaskan pada Juli 2026. Jadi untuk Lebaran 2026 baru akan bisa dilewati oleh mobil-mobil kecil.
"Ini akan makan waktu sampai delapan bulanan. Harus dikerjakan hati-hati. Saat ini sudah ada 13 alat berat bekerja untuk mempercepat," kata Koentjoro.
(rdp/imk)


















































