Ada Galian di Jalan Sumenep HI Bikin Pedagang-Pejalan Kaki Ngeluh

6 hours ago 2

Jakarta -

Pedagang kaki lima di kawasan car free day (CFD) Bundaran HI mengaku tak nyaman dengan adanya galian di sekitar tempatnya berdagang. Galian itu terdapat di Jalan Sumenep dan Jalan Purworejo, Menteng, Jakarta Pusat.

Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (14/9/2025), galian itu menutup setengah jalur di tiap jalan. Sebagian pedagang harus mepet meletakkan barang dagangannya dengan galian itu.

Di Jalan Purworejo, khususnya, galian itu hanya menyisakan sekitar 2 meter lebar jalan. Jalur makin sempit saat pedagang berjualan tepat di samping galian, lalu pejalan kaki melintas di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu tak jauh berbeda dengan di Jalan Sumenep. Di sana jalan memang menyisakan sekitar 4 meter, namun mobil dan motor masih bebas melintas.

Galian di kawasan CFD HI, Jakarta PusatGalian di kawasan CFD HI, Jakarta Pusat. )Taufiq Syarifudin/detikcom)

Seorang pedagang roti srikaya, Suheri (43), mengatakan kondisi itu sangat mengganggu bagi pedagang. Lahan makin sempit, calon pembeli jadi malas untuk sekadar melihat barang.

"Kalau luas kan efeknya bisa customer jadi leluasa mau lihat produk kita. Kalau kayak gini, mereka tuh jadi malas juga buat berhenti atau mungkin lihat, gitu sih," kata Suheri saat ditemui di lokasi.

Suheri yang berdagang di Jalan Sumenep menambahkan, akses kendaraan yang juga tak ditutup membuat risi. Mereka sering kali diklakson ketika menyiapkan barang pagi-pagi.

"Ada lagi, kalau semisal datang pagi nih, oke lah kita bisa display, tapi di sini kan nggak ditutup jalannya. Mobil motor masih bisa masuk. Kita sebagai pedagang jadi risi kan, sering diklakson. Ini tuh masih lewat mobil, motor, pejalan kaki calon customer juga jadi mikir dua kali buat berhenti di depan kita kan," jelasnya.

Selain jadi sempit, Suheri menyebutkan sejumlah pedagang bahkan sampai angkat kaki alias tak lagi melanjutkan usahanya di CFD. Dia berpendapat, galian itu membuat pedagang tak nyaman dengan kondisinya.

"Nah, beberapa itu sekarang yang dulu jualan di sini jadi bubar. Nggak tahu apa mereka udah malas karena kondisinya apa gimana, padahal sekarang udah lumayan ramai ya. Ini saya juga tempatnya jadi agak maju ke depan," ucap dia.

Selanjutnya, Babe (63) penjual minuman di Jalan Purworejo mengatakan hal serupa. Dia berpendapat galian itu membuatnya tak nyaman saat berjualan.

"Pastinya ganggu, jadi buat akses yang jalan sempit. Mereka juga jadi kadang mending lewat aja daripada berhenti," ucap Babe.

Kata Babe, penjualannya agak menurun karena faktor pembeli malas untuk berhenti di depan lapaknya yang mepet dengan galian. Tapi Babe tak bisa berbuat banyak.

"Ngaruh banget kayaknya ya. Gara-garanya pembeli nggak beli di sekitar yang mepet ada galiannya," kata dia.

Selanjutnya, Ajeng (27), pengunjung CFD dari Kebon Jeruk, mengatakan galian itu jadi merusak pemandangan. Dia juga mengaku risi karena jalan jadi sempit, padahal pengunjung yang datang membludak.

"Jadi nggak enak dilihat juga ya. Kita kadang mau ke sana itu malas, belum dempet-dempetan. Ada mobil sama motor lewat," kata Ajeng.

(dwr/dwr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |