Jakarta -
Sebanyak 638 personel Polri hingga sejumlah peralatan pertolongan dan pencarian diberangkatkan ke bencana Sumatera. Personel juga kendaraan tersebut akan didistribusikan ke seluruh polda wilayah terdampak.
Sebanyak 638 personel diberangkatkan setelah 'Apel Kesiapan Pemberangkatan dan Kendaraan Dalam Rangka Penanggulangan Bencana di Wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar' di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Senin (8/12/2025). Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo turun langsung mengecek fisik kesiapan personel juga kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan hari ini Wakapolri secara langsung mengecek kesiapan dalam gelaran apel kesiapan personel. Serta bagaimana kesiapan personel yang nantinya dipersiapkan baik itu secara fisik, kuantitas, dan kualitas klasifikasi untuk memberikan dukungan lebih baik dan optimal di wilayah terdampak bencana Sumatera.
"Dalam penyampaian Pak Wakapolri, sebagaimana kita ketahui Bapak Presiden Republik Indonesia pada saat datang kunjungan ke Aceh menyampaikan agar mengoptimalkan seluruh kekuatan khususnya polri. Maka Pak Wakapolri mengintruksikan hari ini untuk mengecek," ujar Brigjen Trunoyudo kepada wartawan di lokasi, Senin (8/12).
Trunoyudo menjelaskan 638 personel itu terdiri dari 361 personel Brimob, 200 personel Sabhara, 12 ambulans dengan 48 personel tenaga kesehatan (nakes), 29 personel nakes, dan tim K9.
Kemudian 19 ekor K9, 15 unit dapur lapangan, 12 water treatment, dan perlengkapan SAR baik itu kelompok maupun perorangan. Serta beberapa kendaraan seperti ambulans, dapur lapangan, kendaraan SAR, dan juga kendaraan-kendaraan taktis teknis lain untuk rescue.
"Tentu kita ketahui saudara-saudara kita masih mengalami beban pasca-bencana alam ini. Maka kehadiran Polri untuk masyarakat betul-betul sangat diharapkan," jelasnya.
Trunoyudo menjelaskan pembagian personel juga kendaraan akan didistribusikan ke seluruh polda wilayah terdampak, yaitu Bener Meriah, Aceh Tamiang, Bireuen, Gayo Luwes, Agam, dan Tapanuli yang menjadi prioritas. Hal ini juga sebagai penggantian personel agar mengoptimalkan shifting.
"Yang paling kita optimalkan adalah bagaimana shifting ganti kemampuan, kualifikasi, dan jumlah personel ini ini menjadi prioritas. Sehingga masyarakat merasa ada kehadiran Polri sampai dengan bagaimana mitigasi ini sudah menjadi normal," jelasnya.
"Tentunya, sekali lagi, tadi Pak Wakapolri juga menyampaikan, dalam disaster management harus diatur betul-betul pada titik-titik. Termasuk juga bagaimana kualifikasi jumlah personel sampai dengan bagaimana nantinya ini bisa saling sinergi dalam bentuk kemampuan kualifikasi rescue, kesehatan, dan lain-lain dengan kendaraan taktis dan teknisnya," tutupnya.
(maa/maa)


















































