2 Organisasi Buruh Dukung Supremasi Sipil: Tak Boleh Ada Hidden Agenda

2 hours ago 2
Jakarta -

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mendukung supremasi sipil tetap terjaga di Indonesia. Mereka mengatakan serikat buruh akan mempertahankan demokrasi.

Andi Gani menyatakan pihaknya mendukung Polri melakukan tindakan hukum terhadap pelaku kerusuhan. Khususnya, kata Andi, terhadap pelaku aksi pembakaran fasilitas umum seperti halte bus hingga gedung DPRD.

"Kita harus ingat ada korban jiwa saat pembakaran Gedung DPRD Makassar, juga korban lainnya. Untuk itu, pelaku harus terus diproses hukum," kata Andi Gani dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia meminta para pengunjuk rasa yang ditangkap dan tidak terlibat pembakaran atau perusakan fasilitas publik segera dilepas. Dia mengatakan hal itu bisa dilakukan lewat pendekatan restorative justice.

"KSPSI akan berada di garis terdepan untuk mempertahankan supremasi sipil sebagai amanah reformasi," tutur Andi Gani.

Said Iqbal juga menegaskan sikapnya menolak kekerasan dalam penyampaian pendapat. Dia menegaskan demonstrasi merupakan hal yang diperbolehkan, namun tidak boleh merusak fasilitas publik.

"Boleh berdemonstrasi, tapi harus konstitusional, damai, dan anti kekerasan," tutur Said Iqbal.

Dia mengaku turut menyoroti isu reformasi di tubuh Polri yang belakangan ramai diperbincangkan. Menurutnya, langkah perbaikan lembaga kepolisian memang perlu dilakukan.

Dia mengingatkan usulan reformasi kepolisian tidak boleh ditujukan untuk menyerang satu orang saja. Apalagi, katanya, jika ada agenda tersembunyi.

"Terlihat ada yang ingin menyerang institusi kepolisian dengan menyerang pemimpinnya. Jika ingin mereformasi kepolisian agar menjadi alat keamanan dan ketertiban yang berwibawa, Kapolri saat ini terbukti sangat setia dengan Presiden Prabowo Subianto," ucap Said Iqbal.

"Tidak boleh ada hidden agenda," sambungnya.

Dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto telah mengendalikan situasi dengan baik usai kericuhan. Dia mengatakan hal itu menunjukkan kinerja baik TNI dan Polri dalam menjaga keamanan.

"Hal ini membuktikan kinerja TNI-Polri sangat sinergi dalam menciptakan kedamaian," ucapnya.

Said Iqbal juga membantah kabar demonstrasi yang dilakukan buruh dalam waktu dekat. Dia mengatakan pihaknya masih menunda demonstrasi.

Perjuangan buruh, kata dia, akan tetap fokus pada isu-isu mendasar, yakni penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, kenaikan upah minimum tahun 2026, serta reformasi kebijakan pajak.

"Pajak pesangon, pajak THR, dan pajak JHT harus dihapus. Itu perjuangan buruh yang sebenarnya," ujar Said Iqbal.

Simak Video "Ganjar Dialog dengan Buruh soal UU Ciptaker: Rasanya Perlu Direvisi"
[Gambas:Video 20detik]
(ond/haf)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |