Warga Ngeluh JPO Kalibata Ditutup, PDIP Desak Pemprov DKI Siapkan Solusi

1 month ago 22

Jakarta -

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo menyayangkan atas ditutupnya jembatan penyeberangan orang (JPO) kolong flyover Kalibata, Jakarta Selatan, hingga dikeluhkan banyak warga. Dia mendesak agar Pemprov DKI menyiapkan solusi darurat.

"Penutupan JPO tanpa alternatif yang memadai sangat membahayakan warga, terutama anak-anak yang terpaksa melintasi flyover atau memanjat pagar. Akses penyeberangan yang aman adalah hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah," kata Rio kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

"Mendesak Pemprov DKI segera menyediakan solusi darurat, seperti jembatan penyeberangan sementara atau zebra cross dengan pengawasan ketat. Pengawasan langsung terhadap kebijakan infrastruktur perlu dilakukan juga untuk memastikan keselamatan warga," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas peristiwa itu, Rio berpikir harus mengusulkan Revisi Perda terkait infrastruktur pejalan kaki untuk memastikan akses yang aman di area padat, khususnya di kolong Kalibata, demi melindungi keselamatan warga.

"Pemprov DKI Jakarta juga harus melibatkan warga dalam pengambilan keputusan kebijakan infrastruktur, agar kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat mengurangi potensi bahaya," ucapnya.

Seperti diketahui, akses ke JPO kolong flyover Kalibata masih ditutup dengan pagar besi. Warga bernama Narsim (41) menyebut penutupan JPO itu membuat warga sekitar kerepotan saat hendak menyeberang. Menurutnya, tak ada trotoar di atas flyover sehingga pejalan kaki merasa ngeri harus bersaing dengan kendaraan bermotor.

"Mau lewat atas flyover, nggak ada trotoarnya. Jadi saingan sama mobil motor kan," kata Narsim di lokasi, Jumat (7/2).

Pemulung di sekitar lokasi, Aziz (43), juga mengeluh kesulitan gara-gara akses JPO ditutup. Aziz mengatakan dirinya harus memanjat pagar JPO sambil membawa karung untuk bisa menyeberang.

"Nah itu dia, ini masih dikit masih bisalah lewat. Tapi kalau udah agak banyak itu ya repot juga," jelas Aziz.

Aziz mengatakan JPO itu ditutup gara-gara sering ada tawuran. Namun, dia merasa penutupan JPO itu malah merepotkan warga yang hendak bekerja.

"Iya, yang tawuran siapa, saya yang susah kerja," jelas dia.

(fas/aud)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |