Wanita di Tangsel Dibunuh Pacar yang Anggota TNI, Jasadnya Dievakuasi Denpom

5 days ago 16

Tangerang Selatan -

Wanita berinisial N (26) tewas diduga dibunuh pacarnya, seorang oknum anggota TNI, Pratu TS. Jasad korban dievakuasi oleh Denpom setelah Pratu TS membuat pengakuan soal pembunuhan tersebut.

Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengungkapkan awal mula penemuan jasad korban N ini. Berawal saat Kesatuan Yonif 318 TNI Angkatan Darat (AD) mencari-cari Pratu TS yang meninggalkan dinas tanpa izin (disersi) sejak 19 Januari 2025.

Sampai akhirnya, Pratu TS ditemukan di daerah Medang. TS kemudian dibawa ke Denpom Jaya dan diperiksa secara intensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pemeriksaan itulah, Pratu TS akhirnya mengaku telah melakukan penganiayaan hingga menewaskan pacarnya, N.

"Saat di pemeriksaan di satuan yang bersangkutan mengaku melakukan tindakan (pembunuhan) terhadap pacarnya," jelas Deki dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (31/1/2025).

Mendengar pengakuan TS tersebut, Denpom Jaya langsung bergerak mengecek ke lokasi di Pondok Aren, Tangsel. Pihak TNI juga telah berkoordinasi dengan Polres Tangsel terkait kejadian ini.

"Selanjutnya pihak Satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya 1/Tangernag untuk mengecek ke TKP yang disampaikan oleh yang bersangkutan dan setelah benar ditemukan korban di TKP maka segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diautopsi," jelasnya.

Pratu TS Ditahan

Saat ini Pratu TS masih menjalani pemeriksaan di Denpom Jaya. Pratu TS juga telah ditahan.

"Untuk oknum anggota yang bersangkutan saat ini sudah ditahan di Denpom Jaya 1/Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap yang bersangkutan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Deki menyampaikan permintaan maaf atas perbuatan yang dilakukan oleh Pratu TS. Deki menyatakan perbuatan TS adalah perbuatan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan institusi.

"Kami mewakili seluruh jajaran TNI AD menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi, dan apabila ada perbuatan yang dilakukan oknum yang bersangkutan itu adalah pribadi dan bukan mewakili institusi," pungkasnya.

(mea/dhn)