Tua-tua Diwisuda Bikin Kaget Gubernur Jakarta

3 hours ago 1
Jakarta -

Sebanyak 1.618 lanjut usia (lansia) di Jakarta mengikuti wisuda akbar Sekolah Lansia 'Senior School Pintar (SPP)' tingkat Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku kaget orang-orang tua ini diwisuda.

Adapun acara wisuda akbar ini digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (18/9/2025).

Awalnya, Pramono menceritakan pengalamannya saat bersalaman dengan para wisudawan. Ia pun mengaku kaget saat tahu ada wisudawan yang sudah berumur 87 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan yang lebih saya kaget ada dua wisudawan tadi yang paling tua, ibu tadi umurnya 87 tahun, dan yang bapak tadi 80 tahun," kata Pramono dalam sambutannya.

Dia mengatakan, meski lansia, mereka lincah. Dia kagum akan hal ini.

"Tapi saya lihat Ibu yang 87 tahun lebih lincah. Dan saya membayangkan tadi kalau tarian yang sebagai pembuka tadi kalau yang nari ibu-ibu sekalian lebih ramai lagi pasti," lanjutnya.

Layak Masuk Rekor Muri

Acara wisuda lansia kali ini bekerja sama dengan Universitas Respati Indonesia. Pramono menilai kegiatan ini bahkan layak diajukan sebagai rekor Muri karena jumlah pesertanya sebanyak 1.618 peserta.

"Menurut saya ini memecahkan rekor Muri dengan jumlah wisuda terbanyak untuk lansia sehingga dengan demikian menurut saya Ibu Iin ini mungkin perlu didaftarkan ke rekor Muri. Dan saya men-support untuk itu, kalau ada biaya administrasi nanti gubernur yang bayarin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pramono menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI yang telah menginisiasi sekolah lansia. Ia menilai kegiatan ini tidak sekadar memberi pelajaran, tapi juga ruang kebersamaan dan kebahagiaan bagi para lansia.

"Yang utama dari sekolah ini bukan ijazahnya, tapi bagaimana Bapak-Ibu bisa bahagia, rukun, dan punya tempat untuk bersilaturahmi. Itu yang paling penting," ucapnya.

Pramono mencatat jumlah lansia di Jakarta saat ini mencapai 1,16 juta jiwa atau sekitar 10,6 persen dari total penduduk. Karena itu, ia meminta agar sekolah lansia diperbanyak hingga hadir di 267 kelurahan.

"Kalau tadi kan baru ada 75 sekolah, jadi harus 267 kelurahan semua punya sekolah lansia," imbuhnya.

Kelakar Gubernur Soal Wisudawan

Di hadapan 1.618 wisudawan lansia, Pramono berkelakar soal jodoh. Sebab, banyak sekali lansia yang diwisuda.

"Maka tadi sambil bisik-bisik saya sama istri saya, ada nggak yang sekolah ini kemudian ketemu jadi jodohnya? Karena hampir di seluruh sekolah mau S1, S2, S3 ada yang ketemu jodohnya," kata Pramono.

Kelakar itu langsung disambut riuh tawa dan tepuk tangan para wisudawan. Ia pun mengaku bertemu dengan istrinya saat kuliah S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

"Termasuk saya buka apa adanya, saya sekolah ketika ngambil S2 di Gadjah Mada, saya cari istri, jodoh saya, istri saya ini. Benar-benar saya cari istri, cari jodoh ketika sekolah," ungkapnya.

Selain wadah pembelajaran, sekolah lansia diharapkan menjadi ruang interaksi sosial agar para lansia tidak merasa kesepian ataupun terabaikan.

"Saya yakin ruang-ruang yang dulu banyak sekali lansia yang merasa sendirian, tidak diurus oleh keluarga, anaknya terlalu sibuk, keluarganya sudah tidak memperhatikan lagi. Bapak-Bapak punya ruang sekarang kebersamaan dengan para lansia yang ada di Jakarta, apalagi bisa belajar bersama-sama. Menurut saya ini luar biasa, luar biasa," pungkasnya.

(rdp/rfs)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |