Terungkap di Reka Ulang, Para Eksekutor Siapkan Lakban untuk Culik Kacab Bank

2 hours ago 3

Jakarta -

Polda Metro Jaya menggelar reka ulang kasus penculikan sekaligus pembunuhan kepala cabang (kacab) bank di Jakarta, Ilham Pradipta (37). Dalam reka ulang tersebut, terungkap Kopda F memberi sejumlah uang kepada eksekutor penculik sebelum penculikan dilakukan.

"Adegan 21, Heras dan kawan-kawan sampai di warkop. Dijelaskan pada intinya kegiatan yang telah disepakati membawa secara paksa Kacab hari ini," kata polisi membacakan reka ulang adegan, Senin (17/11/2025).

Kopda F atau Feri memberikan uang Rp 350 kepada para eksekutor. Uang tersebut digunakan eksekutor untuk membeli peralatan dan rokok. Diketahui, lakban tersebut digunakan untuk mengikat korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Feri memberikan uang Rp 350 ribu kepada Reviando untuk membeli peralatan lakban, handuk kecil, dan beberapa bungkus rokok," ungkapnya.

Adegan memberikan sejumlah uang itu kemudian diperagakan oleh para tersangka. Yang menerima uang dari Feri adalah tersangka bernama Refi.

"Adegan selanjutnya Refi melakukan pembelian berupa handuk masker dan lakban warna hitam," tuturnya.

Setelah pertemuan di warkop atau warung kopi selesai, para tersangka pergi menuju salah satu pusat perbelanjaan. Mereka menggunakan mobil yang terpisah.

"Selanjutnya setelah persiapan warkop selesai, Heras, Andre, Ronald, Berto dan Refi memasuki mobil Avanza putih. Sedangkan Feri menggunakan mobil Calya bersama dengan Franky," bebernya.

Seperti diketahui, Ilham Pradipta diculik usai meeting di pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Ilham lalu ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) lalu dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam.

Penculikan Ilham ini diawali dari niat jahat tersangka Ken alias C yang mencuri dana dalam rekening dormant atau rekening nganggur. Namun Ken membutuhkan persetujuan atau otorisasi kepala cabang bank untuk bisa melakukan pencurian dana dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkannya.

Polisi mengungkap Ken mengetahui rekening dormant yang hendak dicuri dari sosok S. Namun, kata polisi, Ken masih berkelit soal siapa sebenarnya S.

"Terkait rekening dormant, hasil pemeriksaan, Saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S. Ini masih kita dalami dan melakukan pengejaran, karena identitasnya belum jelas disampaikan," kata Dirkrimum Polda Metro Kombes Wira Satya Triputra, Rabu (17/9).

(mea/dhn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |