Jakarta -
Polisi mengungkap aksi bejat yang dilakukan Wahyudin (40), tersangka kasus pencabulan di Sudimara, Ciledug, Kota Tangerang. Tersangka pencabulan bermodus guru ngaji ini juga memberi para korban anak rokok demi melancarkan aksi bejatnya itu.
"Tersangka selalu menyediakan makanan, dan memberikan rokok kepada anak-anak guna memperlancar perbuatan pencabulan terhadap anak-anak," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Selain itu, Wahyudin juga memberikan uang kepada para korbannya. Wahyudin memberikan uang mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000 kepada korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya setelah selesai pencabulan tersebut Tersangka memberikan imbalan uang sebesar Rp 20.000 sampai dengan Rp 50.000 kepada anak-anak tersebut," jelasnya.
Korban 20 Orang
Polisi mengungkap korban Wahyudin mencapai 20 orang. Para korban tersebut rata-rata adalah muridnya.
"Dari keterangan yang kita ambil, 20 orang itu rata-rata merupakan muridnya semua. Kebanyakan memang warga dari sekitar, tapi statusnya adalah murid," ungkap Wira
Wahyudin ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota, pada Rabu (29/1) di tempat persembunyiannya di Serang, Banten.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pengungkapan kasus ini merupakan komitmen Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat, terutama kelompok rentat.
"kami ingin menyampaikan pesan dari bapak Kapolda Metro Jaya terkait hal ini, karena ini merupakan komitmen beliau, komitmen Polda Metro Jaya untuk meningkatkan terus pelayanan dan memberikan perlindungan kepada kelompok rentan anak, perempuan, orang tua, ini menjadi perhatian khusus bagi beliau," ujar Ade Ary.
Lebih lanjut, Ade Ary meminta seluruh pihak untuk memberikan edukasi agar kasus serupa tidak terulang. Di sisi lain, pihak kepolisian juga ikut andil memberikan edukasi kepada anak-anak salah satunya dengan program 'Police Goes To School'.
"Dalam kegiatan police goes to school disampaikan juga diberikan pemahaman tentang bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh dilihat apalagi diraba oleh pihak lain," kata dia.
(rdh/mea)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu