Seorang pria inisial D (47) tewas bersimbah darah usai ditusuk bertubi-tubi di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Pelaku adalah adik kandungnya sendiri yang berinisial B (44).
Peristiwa itu terjadi di samping Pospol Kebon Nanas, Cipinang, Jaktim, pada Jumat, 18 Juli pukul 18.15 WIB. Pelaku saat ini telah ditangkap polisi.
Belakangan terungkap, ada bisnis narkoba di balik pembunuhan itu. Kakak beradik ini diketahui merupakan seorang residivis kasus narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana ceritanya? Simak informasinya yang dirangkum detikcom, Kamis (24/7/2025).
Adik Ditangkap di Kuningan
Pembunuhan itu terjadi pada Jumat, 18 Juli 2025 sekitar pukul 18.15 WIB. Korban ditemukan bersimbah darah di samping Pospol Kebon Nanas, Cipinang.
Korban D mengalami luka-luka di bagian tubuhnya. Setelah kejadian itu, pelaku yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri, melarikan diri ke Kuningan, Jawa Barat.
"Pelaku saudara B, adik kandung korban," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono kepada wartawan, Minggu (20/7).
Berawal dari transaksi narkoba....
Ilustrasi (Foto: iStock)
Awal Mula Pembunuhan
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy menjelaskan adik dan kakak ini dikenal sebagai pengedar narkoba. Pembunuhan ini sendiri diawali saat tersangka Beni diberikan 'pekerjaan' untuk menjual sabu.
"Diawali dengan Nanang memberikan kerjaan penjualan metamfetamin kepada pelaku Beni, kemudian Beni memberikan separuh bahan kerjaan tersebut kepada korban," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, Rabu (23/7/2025).
Dari situ, diketahui bahwa korban mengenal Nanang melalui Beni. Namun lambat laun, hasil setoran korban kepada pelaku tidak sesuai dengan penjualan.
Cekcok gara-gara Narkoba
Seiring berjalannya waktu, setoran korban kepala pelaku semakin berkurang dan tidak sesuai dengan penjualan. Akirnya keduanya cekcok mulut.
"Seiring berjalannya waktu hasil setoran korban kepada pelaku tidak sesuai dengan penjualan. Sehingga membuat korban dan pelaku sering cekcok atau berargumen," bebernya.
Hingga pada saat kejadian, keduanya kembali terlibat cekcok. Pelaku yang telah menyiapkan pisau, kemudian menusuk korban bertubi-tubi lalu melarikan diri.
Baca selanjutnya: kronologi....
Foto: Ilustrasi borgol (A.Prasetia/detikcom)
Kronologi Kejadian
Ressa mengatakan peristiwa terjadi pada hari Selasa (18/7/2025) petang. Beni merasa setoran penjualan sabu dari korban kurang sehingga terjadi cekcok.
"Ada telepon dari Nanang (pemasok sabu) yang protes dengan sikap pelaku Beni, kemudian pelaku mencoba menghubungi Nanang secara rutin untuk diajak bertemu," kata Ressa, Rabu (23/7).
Tujuannya, Beni hendak menghabisi nyawa Nanang. Namun, setelah keduanya cekcok di telepon, Beni tidak bisa langsung bertemu dengan Nanang. Hingga akhirnya Beni tidak mendapatkan sabu lagi dari Nanang untuk dijual.
"Namun diketahui korban tetap mendapat pekerjaan menjual metamfetamin. Pelaku berasumsi barang penjualan metamfetamin tersebut berasal dari Nanang," ungkapnya
Kemudian, tiga hari sebelum peristiwa itu terjadi, Beni makin cekcok dengan korban karena masalah sabu dan uang. Korban mengaku kepada Beni tidak ada lagi sabu dan uang.
Singkatnya, ternyata dugaan Beni benar, ternyata korban menjual sabu tersebut. Merasa dibohongi, Beni kemudian murka dan iri hati kepada kakaknya itu. Dia berasumsi bahwa sabu milik kakaknya berasal dari Nanang.
"Sehingga pada hari kejadian pelaku sudah memiliki niat untuk membunuh korban yang merupakan kakak kandung pelaku dengan bersiap membawa pisau dapur miliknya dan berangkat dari rumahnya," sebutnya.
Adik Bacok Kakak hingga Tewas
Setiba di lokasi kejadian, pelaku dan korban kembali cekcok. Pelaku sempat mengajak korban untuk berkelahi. Korban lalu menyetujui ajakan perkelahian itu.
"Namun pelaku yang sudah membawa pisau dapur kemudian mengeluarkan pisau tersebut dan membacok korban satu kali dan kena di leher bagian kanan," jelasnya.
Kemudian, pelaku kembali membacok korban hingga mengenai bagian tangan kanan dan perut kanan. Melihat korban sudah tergeletak, pelaku segera melarikan diri.
"Pelaku pergi kembali ke kontrakan pelaku untuk menyimpan pisau yang digunakan pelaku di bawah tangga kontrakan pelaku. Segera pelaku bersama mengajak istrinya untuk secepatnya pergi ke daerah Kuningan, Jawa Barat," pungkasnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini