Bekasi -
Satu orang remaja berusia 17 tahun tewas dalam aksi tawuran di Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Tawuran bersenjata 'tongkat malaikat' itu rupanya diawali dari aksi saling tantang di media sosial.
"Awalnya tantang-tantangan melalui media sosial," kata Kapolsek Pebayuran AKP Hotma Sitompul dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (31/1/2025).
Tawuran tersebut menewaskan korban berinisial MA. Hotma menjelaskan awalnya kelompok korban dan pelaku bertemu di Jalan Pebayuran-Sukatani, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Minggu, 26 Januari 2025, dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Grup korban 'Kidul Junior' dan grup tersangka 'Generation Wetan' bertemu di TKP dan terjadi tawuran," kata Hotma.
Hotma menyampaikan kelompok gangster tawuran itu memiliki anggota dari berbagai usia. Tak hanya kalangan pelajar, tetapi juga beberapa orang pria dewasa.
"Campur aja (anggotanya), ada yang masih sekolah juga," imbuhnya.
Empat orang ditangkap polisi terkait aksi tawuran maut ini, yakni AR alias B (18), AJS alias A (18), BR alias P (22), dan MFH alias F (16).
Kronologi Tawuran
Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengungkap kronologi tawuran maut tersebut. Para pelaku mempersenjatai diri dengan berbagai jenis senjata tajam mulai dari corbek hingga 'tongkat malaikat'.
"Kemudian melintas Tersangka BR dengan mengendarai sepeda motor, di mana pada saat itu Tersangka BR memutarbalikkan sepeda motor, kemudian turun hendak membantu Tersangka AR yang dalam keadaan kalah," jelasnya.
Mustofa mengungkap peran tersangka BR. Tersangka BR kemudian saat itu mengambil senjata dan melakukan penyerangan kepada kelompok korban.
"Tersangka BR mengambil senjata tajam berupa parang atau 'tongkat malaikat' yang terbuat dari besi pipih dengan panjang ± 168 cm dengan ujung pelat besi segitiga yang runcing dan tajam dari tangan Tersangka AR," paparnya.
Tersangka BR kemudian mengayunkan sajam itu ke arah lawan hingga keduanya saling 'perang' sajam. Ayunan sajam tersangka BR kemudian mengenai korban MA.
"Korban MA jatuh di jalan cor-coran dan kemudian menjatuhkan diri ke sungai dangkal di sebelah jalan yang kemudian berdiri dan lari ke persawahan," ungkapnya.
Setelah itu tersangka BR dkk melarikan diri. Sementara itu, korban kembali ke jalan cor-coran dan melambaikan tangan ke arah teman-temannya namun akhirnya terjatuh.
"Korban saat itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dunia dalam perjalanan," tutup Mustofa.
(mei/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu