Kasus pembunuhan satpam bernama Septian (37) oleh majikannya, Abraham Michael (26) direka ulang dalam rekonstruksi. Reka ulang tersebut mengungkap sejumlah fakta baru.
Rekonstruksi digelar langsung di lokasi kejadian, sekaligus rumah tersangka Abraham di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor, pada Jumat, 31 Januari 2025. Total ada 33 adegan yang diperagakan oleh Abraham dalam rekonstruksi tersebut.
Seperti diketahui, Septian dibunuh pada Jumat, 17 Januari 2025, sekitar pukul 02.30 WIB. Dia tewas setelah ditikam berkali-kali oleh Abraham dengan sebilah pisau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abraham mengaku membunuh karena kesal sering diadukan Septian kepada ibunya, Farida Felix, lantaran kerap pulang malam. Sebelum melakukan pembunuhan, Abraham menyiapkan sebilah pisau yang dibeli di toko perkakas.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi adegan-adegan yang direka ulang mulai dari awal, saat kejadian, hingga setelah pembunuhan. Rekonstruksi ini juga digelar untuk memperkuat penerapan pasal pembunuhan berencana.
"Betul (perkuat penerapan Pasal 340 KUHP). Kita sudah koordinasi dengan Pak Kasi Pidum bahwa ketika melihat reka adegan ini, Pasal 340 bisa masuk unsur-unsurnya," kata Aji saat ditemui di lokasi, Jumat (31/1).
"Kemudian Tersangka memang melakukan pembunuhan secara berencana. (Pasal yang diterapkan) Pasal 340, 338, dan 351 ayat 3," imbuhnya.
Tangisan Farida Felix selaku ibu kandung Abraham hingga sorakan warga mewarnai proses reka ulang ini. Berikut rangkumannya.
Abraham Disoraki Warga
Rekonstruksi digelar langsung di lokasi kejadian, sekaligus rumah tersangka Abraham dan tempat Septian bekerja sebagai satpam di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor. Proses rekonstruksi ditonton oleh sejumlah warga.
Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (31/1/2025), tersangka Abraham tampak dihadirkan di lokasi dengan memakai baju tahanan. Anak pengacara Farida Felix ini tampak diborgol dan dikawal pihak kepolisian.
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan berencana ini menjadi tontonan warga. Kehadiran Abraham disambut teriakan warga yang sejak awal sudah berkumpul di lokasi.
"Wuuuu," teriak warga bersamaan saat melihat Abraham keluar dari mobil tahanan.
Farida Felix Menangis
Pengacara Farida Felix yang merupakan ibu kandung Abraham turut hadir menyaksikan reka ulang adegan satpam Septian yang dibunuh putranya itu. Farida Felix sempat menangis begitu melihat putranya tiba di rumahnya.
Farida Felix awalnya berdiri di depan gerbang rumahnya yang sekaligus menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan. Setelah berbincang dengan kepolisian, Farida Felix kemudian berjalan menghampiri mobil tahanan.
Farida Felix dan Abraham Michael kemudian bertemu di pintu mobil dengan posisi Abraham tetap berada di dalam mobil. Tidak terdengar percakapan antara ibu dan anak ketika keduanya bertemu.
Abraham tampak hanya menyalami dan mencium tangan ibunya. Di momen itu, Farida Felix terus menangis. Tak lama kemudian, kerabat Farida Felix memeluk dan mengajaknya kembali masuk ke rumah. Pihak kepolisian tampak berjaga di lokasi.
Apa saja yang direka ulang? Simak di halaman selanjutnya
33 Adegan Direka Ulang
Tersangka Abraham Micahel memperagakan adegan membunuh satpamnya di rumahnya, Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor. (Solihin/detikcom)
"Jadi untuk adegannya sendiri ini ada 33 adegan, (poinnya) yaitu A-B-C. Jadi adegan ada 13, cuma A-B-C-D, jadi ada beberapa kali adegan, sehingga total-total ada 33 adegan," kata Aji di lokasi, Jumat (31/1/2025).
Aji mengatakan tersangka Abraham mengakui perbuatannya dan memperagakan semua adegan dengan lancar. Proses pembunuhan sendiri diperagakan Abraham pada adegan 7-9.
"Untuk prosesnya, alhamdulillah lancar. Untuk Tersangka, selama melaksanakan rekonstruksi, Tersangka mengakui semua perbuatannya," kata Aji.
"Pada saat pembunuhan itu adegan ke-3, ke-7, 8, 9," imbuhnya.
Fakta Baru di Rekonstruksi
Polisi mengungkap fakta baru yang terungkap dalam proses rekonstruksi. Tersangka Abraham Michael ternyata sempat cekcok dengan ibunya, Farida Felix, sebelum membunuh korban.
"Jadi untuk permasalahan yang sebenarnya, itu sebelumnya ada cekcok antara ibu Tersangka dengan Tersangka. Dikarenakan Tersangka sering pulang malam dan menggunakan obat-obatan. (Kejadian cekcok) itu sekitar pukul 16.00 WIB," imbuh Aji.
Aji menyebutkan fakta baru lain yang ditemukan saat rekonstruksi adalah adanya proses Abraham memecahkan kaca kamar ibunya. Hal itu dilakukan Abraham setelah membunuh Septian dan membuang barang bukti pakaian ke sungai.
"Fakta barunya, ada terjadi pecah kaca. Jadi, setelah melakukan pembunuhan, kemudian membuang pakaian, lalu memecahkan kaca kamar ibunya. Tujuannya karena yang bersangkutan atau tersangka ini merasa sakit hati terhadap ibunya," ucap Aji.
Baca selanjutnya: dalih Abraham bunuh satpam karena pengaruh obat-obatan
Klaim Abraham Terpengaruh Obat
Tersangka Abraham Michael memperagakan saat membunuh satpam di rumahnya di Kota Bogor (M Solihin/detikcom)
"Ada (yang dibantah Abraham), misalnya adegan Bram (Abraham, red) menusuk ya. Bram sendiri ada ucapannya bahwa 'bukan saya yang melakukan, dalam pengaruh'. Itu ucapan dia begitu dan itu terekam dengan baik. Ketika adegan ke-10 atau berapa mengenai penusukan itu, Bram sempat berujar bahwa 'bukan saya yang melakukan. Dalam keadaan pengaruh', ada ucapan itu," kata Petrus usai saksikan reka ulang, Jumat (31/1).
"Tapi semua ucapan ini kan, sekali lagi, harus dapat dikonfirmasi dengan saksi, dengan bukti surat, atau apapun," imbuhnya.
Petrus mengatakan, pihaknya tetap mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Ia menyebut, keterangan Abraham dan saksi-saksi tetap akan dikonfirmasi di persidangan.
"Semua ini kita ikutin saja lah semua proses ini, apalagi reka ulang tadi kan dihadiri oleh pihak kejaksaan. Semua kita kooperatif sekali, semua kita lakukan sesuai hukum saja," kata Petrus.
"Tapi ini semua kan harus dikonfirmasi lagi, ini permulaan, semua itu akan terungkap di persidangan dan sekarang belum bisa kita buka. Apapun yang di reka ulang tadi, atau pun keterangan berbagai pihak, kan pembuktiannya di pengadilan," imbuhnya.
Sebelumnya, ibunda Abraham, Farida Felix mengatakan bahwa putranya itu membunuh satpam Septian dalam keadaan terpengaruh obat-obatan. Farida mengungkapkan hal itu saat menyampaikan keinginannya untuk bertemu meminta maaf dan berlutut di kaki orang tua Septian.
"Saya (akan) berlutut saya minta maaf kepada ibunya Septian, karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya," kata Farida Felix sambil menangis di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1).
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu