Strategi Iptu Siti Pulihkan Psikologi Anak Korban Eksploitasi Seksual di Sigi

2 weeks ago 14

Jakarta -

Iptu Siti Elminawati memiliki pendekatan khusus dalam penanganan kasus anak yang mengalami eksploitasi seksual. Kasat Reskrim Polres Sigi, Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), itu berkomunikasi dari hati ke hati kepada korban hingga mengedepankan pendekatan secara agama.

Salah satu kasus yang ditangani Iptu Siti adalah anak asal Sigi yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Korban dieksploitasi secara seksual di Seram Bagian Timur (SBT), Maluku.

"Korbannya dijual di SBT di Maluku sana, pada saat saya mendapatkan itu di tempat prostitusi, izin. Saya berkomunikasi awalnya (korban) marah, bahasanya 'saya keluarga broken home, Ibu Polwan, saya tidak punya uang, keluarga saya dalam kehidupan ekonomi yang kurang, apakah Ibu Polwan, mau ngasih duit saya, sedangkan saya butuh uang.' Awalnya marah, ngamuk, karena mereka tidak senang ketika kami hadir untuk mengamankan, membawa kembali anak tersebut ke Kabupaten Sigi pada saat itu," kata Siti dalam program Hoegeng Corner detikPagi, Selasa (14/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Siti mendekati korban dari hati ke hati. Hingga dia juga menggandeng pemuka agama dan dinas sosial untuk melakukan pemulihan kepada korban.

"Pendekatannya sesuai dengan keibuan, saya mengedepankan berkomunikasi dari hati ke hati dan prioritas pertama saya berkomunikasi adalah pendekatan secara agama, karena agama apa pun mengajarkan tentang kebaikan. Kebetulan pada saat itu korbannya adalah beragama Nasrani, dan saya punya sahabat pendeta, jadi berkomunikasi banyak melalui pendeta, dan alhamdulillah anak tersebut pada saat saya bawa ke Palu, dan kami juga pendekatan kepada tokoh agama dan masyarakat, dan tokoh desa, Dinsos juga," tutur dia.

Kini korban disebut telah pulih sepenuhnya. Korban telah menyelesaikan kuliah dan berkeluarga.

"Anak tersebut alhamdulillah dia melanjutkan pendidikannya, dia selesai kuliah dan saya mendapatkan informasi bahwa anak itu tersebut alhamdulillah sudah menikah dengan laki-laki yang baik. Itu yang membuat kebanggaan saya sebagai anggota polisi. Pada saat saya mengamankan korban terkiat dengan kekerasan seksual maupun TPPO, dia bisa bangkit dari keterpurukan itu, itu kepuasan tersendiri bagi saya sebagai penegak hukum dan sebagai seorang ibu," kata dia.

Iptu Siti bertekat untuk terus memperjuangkan keadilan untuk perempuan dan anak yang menjadi korban. Siti diketahui telah berkecimpung di bidang perlindungan perempuan dan anak sejak tahun 2001.

"Karena saya berpikir dari doa-doa mereka di luar ketika mereka mendapatkan ketidakadilan tentang pelecehan seksual ataupun ada hal-hal yang terjadi kepada mereka lewat saya insyaallah bisa membantu, karena bekerja di dunia kepolisian dalam hal ini bidang perlindungan perempuan dan anak membutuhkan empati, rasa syukur dan ikhlas apa yang kita laksanakan dalam bekerja, itu yang membuat motivasi saya, saya terus berdikari di dunia perlindungan perempuan dan anak," ujar dia.

(lir/aud)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |