Seputar Hari Persaudaraan Manusia Internasional Tanggal 4 Februari

4 days ago 11

Jakarta -

Setiap tanggal 4 Februari, ada peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional atau International Day of Human Fraternity. Hal ini dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persaudaraan manusia untuk perdamaian.

Berikut asal-usul Hari Persaudaraan Manusia Internasional.

Pentingnya Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian

Dilansir situs resmi PBB, kita perlu menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran tentang penerimaan dan penghormatan masyarakat terhadap keberagaman agama dan budaya, termasuk yang berkaitan dengan ekspresi keagamaan. Pendidikan, khususnya di sekolah, harus memberikan kontribusi yang berarti untuk mempromosikan toleransi dan penghapusan diskriminasi berdasarkan agama atau kepercayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, kita harus mengakui bahwa toleransi, saling menghormati, dan keberagaman agama serta kepercayaan mendorong persaudaraan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendorong kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan dialog antaragama dan antarbudaya guna meningkatkan perdamaian dan stabilitas sosial, menghormati keberagaman dan saling menghormati, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perdamaian dan saling pengertian di tingkat global, dan juga di tingkat regional, nasional, dan lokal.

Dalam hal itu, Majelis Umum mencatat semua inisiatif serta upaya para pemimpin agama, untuk mempromosikan dialog antaragama dan antarbudaya. Dalam kesempatan ini juga mencatat pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad al-Tayyib, pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi, yang menghasilkan penandatanganan dokumen berjudul "Persaudaraan manusia untuk perdamaian dunia dan kehidupan bersama".

Asal-usul Hari Persaudaraan Manusia Internasional

Pada tahun 1999, Majelis Umum PBB melalui resolusi 53/243, mengadopsi Deklarasi dan Program Aksi tentang Budaya Damai, yang berfungsi sebagai mandat universal bagi masyarakat internasional, khususnya sistem PBB, untuk mempromosikan budaya perdamaian dan tanpa kekerasan yang memberi manfaat bagi seluruh umat manusia, termasuk generasi mendatang.

Pada tanggal 20 Oktober 2010, Majelis Umum dalam resolusi A/RES/65/5 mengemukakan bahwa 'saling pengertian' dan 'dialog antaragama' merupakan dimensi penting dari budaya perdamaian dan menetapkan Pekan Kerukunan Antaragama Sedunia sebagai cara untuk meningkatkan kerukunan antara semua orang tanpa memandang agama mereka. Majelis Umum juga mengakui kebutuhan mendesak akan dialog antaragama dan kepercayaan yang berbeda untuk meningkatkan saling pengertian, kerukunan, dan kerja sama di antara orang-orang.

Inti dari semua sistem dan tradisi kepercayaan adalah pengakuan bahwa kita semua bersama-sama dalam hal ini dan bahwa kita perlu saling mencintai dan mendukung untuk hidup dalam harmoni dan kedamaian di dunia yang berkelanjutan secara lingkungan. Dunia kita terus dilanda konflik dan intoleransi dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan pengungsi internal di dunia yang tidak bersahabat dan tidak ramah di sekitar mereka.

Sayangnya, kita juga menyaksikan pesan-pesan kebencian yang menyebarkan perselisihan di antara orang-orang. Sangat penting bagi kita untuk menyebarkan pesan tentang bertetangga yang baik berdasarkan kemanusiaan kita bersama, sebuah pesan yang dianut oleh semua tradisi kepercayaan.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa lalu menetapkan tanggal 4 Februari sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional, dengan resolusi 75/200.

(kny/dnu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |