Jakarta -
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membuka pendaftaran layanan gratis naik Transjakarta, MRT, dan LRT untuk 15 golongan hari ini di CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat. Warga senang bisa langsung mendapat kartunya meski harus mengantre dan menunggu lima jam.
Tjoeng Karunia (65) warga dari Penjaringan, Jakarta Utara lega akhirnya bisa mendapat kartu khusus tersebut. Hari ini dia memang sengaja ke Bundaran HI khusus untuk mendaftar pembuatan kartu itu.
"Senang pasti bahagia, kita udah datang pagi-pagi, akhirnya sesuai dengan berita kelar hari ini benar," kata pria yang biasa dipanggil Acung itu di lokasi, Minggu (2/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Acung, adanya layanan pendaftaran kartu khusus di CFD Bundaran HI ini sangat membantu. Sebab dia tak perlu jauh-jauh ke Kantor Transjakarta di Jakarta Timur.
"Bagus banget ya, apalagi untuk lansia. Sebelumnya harus ngurus ke kantor Cawang. Saya pernah ke sana juga, sudah menyerahkan berkas juga, setahun lalu tapi nggak ada beritanya. Katanya mau di-WA sampai sekarang gak ada WA-nya," jelas dia.
Acung datang ke Bundaran HI sejak pukul 06.00 WIB. Namun kartu baru diterbitkan pukul 11.05 WIB.
"Jam 6 sampe, langsung masuk pendaftaran. Itu udah mulai membludak ramai-ramai, adu cepat itu. Diterima, dilayani dengan baik, yang datang belakangan antre panjang. Jadi lima jam persis, ini sekarang jam 11-an baru dapat kartunya," ucapnya.
Selain kartu khusus, Acung juga mendapat pin kuning dari Transjakarta. Pin itu khusus untuk lansia agar mendapat prioritas tempat duduk di dalam transportasi umum.
"Dapat pin sama kartu. Pin katanya boleh duduk di manapun asal jangan tempat cewek," katanya.
Foto: Indra (63) mendapat kartu gratis transportasi umum Jakarta. (Taufiq/detikcom)
Selanjutnya Indra (63) warga Penjaringan, Jakarta Utara yang juga dapat kartu khusus itu hari ini. Dia mengaku tak sabar ingin mencoba naik MRT menggunakan kartu tersebut.
"Senang ya kita, tapi belum tahu ini, belum kita coba. Jadi nggak sabar pengen coba. Programnya bagus, kalau bisa juga berlaku seumur hidup. Ini kan katanya ada batas waktu setahun, nanti perpanjang lagi," ujar Indra.
Di sisi lain Indra mengeluhkan prosesnya yang panjang. Dia mengaku lelah menunggu dan berdiri lama di usianya kini.
"Iya lama banget, mungkin karena berantakan kurang sistematis kerjanya. Harusnya bisa lebih cepat kalau ditata. Kasihan kalau buat orang tua, capek," ucap dia.
(idn/idn)


















































