Semrawut Jalan di Cawang Gara-gara Meja PKL dan Parkir Liar

3 hours ago 2
Jakarta -

Arus lalu lintas (lalin) di jalan kawasan Cawang, Jakarta Timur (Jaktim) semrawut. Badan jalan menyempit gara-gara parkir liar dan meja pedagang kaki lima (PKL).

Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. Namun, semrawutnya jalanan Cawang kembali menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video terlihat parkir liar dan meja-meja dari warung yang memakan badan Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang. Deretan motor dan mobil parkir serta meja PKL membuat empat lajur jalan hanya tersisa satu lajur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemacetan pun tak terhindarkan. Peristiwa itu disebut terjadi setiap malam sejak pukul 20.00 WIB hingga tengah malam.

Penertiban Jalanan

Pemprov DKI Jakarta lalu melakukan penertiban. Pasukan gabungan dikerahkan untuk mengatur meja PKL hingga parkir kendaraan pengunjung di jalanan.

"Kami gabungan bersama rekan-rekan melakukan tindak lanjut aduan masyarakat terkait gangguan ketertiban umum yang diakibatkan implikasi dari parkiran dan juga pemasangan meja (pelaku usaha) berlebihan di Jalan Sutoyo," kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budhy Novian, dilansir Antara, Selasa (23/9/2025).

Dinas Perhubungan (Dishub), Garnisun, Koramil, Polsek, PPSU, serta kelompok masyarakat melakukan penertiban pada Minggu (21/9). Budhy menyebut kondisi jalan tersebut kerap semrawut pada akhir pekan.

Parkir liar dan meja warung yang berlebihan di kawasan Cawang itu dianggap mengganggu ketertiban. Pasalnya, parkir liar dan meja PKL 'memakan' badan Jalan Mayjen Sutoyo pada kedua arah.

Parkir liar dan meja PKL yang memakan badan Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jaktim disorot. Sekitar 100 petugas dikerahkan ke lokasi untuk menjaga ketertiban. (Antara/Siti N)Parkir liar dan meja PKL yang memakan badan Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jaktim disorot. Sekitar 100 petugas dikerahkan ke lokasi untuk menjaga ketertiban. (Antara/Siti N)

Parkir kendaraan dan meja yang dipasang hingga badan jalan membuat arus lalu lintas hanya bisa dilalui dua bahkan satu lajur.

"Sehingga di malam Minggu itu cukup padat juga sampai hanya satu atau dua ruas saja bisa dilewati," ujarnya.

Dia mengatakan petugas Satpol PP mengedepankan pendekatan persuasif dengan memberikan edukasi agar pedagang mengatur area usaha tanpa merugikan pengguna jalan lain. Dia berharap hal itu dapat membuat arus lalu lintas lebih lancar.

Petugas juga dikerahkan untuk menjaga lokasi demi mencegah pelanggaran berulang. Dia mengajak semua pihak menjaga ketertiban untuk kepentingan umum.

"Untuk saat ini kita 'paku baja' (memperketat penjagaan atau siap siaga menjaga) di sepanjang Jalan Mayjen Sutoyo sampai dengan kemudian bisa benar-benar dikendalikan terkait pelanggaran trantibum," kata Budhy.

Cari Solusi dengan Pedagang

Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengumpulkan para pedagang di sepanjang Jalan Mayjen Sutoyo itu. Pertemuan itu mencari solusi atas aduan masyarakat terkait parkir liar dan pemasangan meja PKL yang 'memakan' ruas Jalan Mayjen Sutoyo.

"Rencananya, hari ini akan ada pertemuan antara pihak kelurahan dan kecamatan bersama para pedagang untuk mendiskusikan jalan keluar masalah ini," kata Budhy.

Dalam pertemuan itu, dibahas solusi jangka panjang untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna jalan, sekaligus memberikan keamanan bagi pelaku usaha di wilayah setempat.

Personel gabungan kembali bersiaga di sepanjang Jalan Mayjen Sutoyo sejak Senin (22/9) sore. Petugas memastikan tidak ada lagi parkir liar dan meja usaha yang membuat kemacetan.

100 Petugas Dikerahkan

Budhy mengatakan 100 petugas gabungan yang dikerahkan ke lokasi itu juga menertibkan kendaraan yang parkir liar kemarin.

"Kegiatan ini sebenarnya rutin dilakukan kami (Satpol PP) untuk penertiban penyalahgunaan jalan dan trotoar," ucap Budhy.

Dia pun berharap pemilik usaha dapat bersikap tertib dalam melakukan aktivitas jual beli dan tidak memanfaatkan bahu jalan untuk membuka meja maupun menjadikannya sebagai lahan parkir kendaraan.

"Tujuannya agar semua merasa nyaman. Jangan sampai tindakan mereka justru merugikan masyarakat lain," ujar Budhy.

(jbr/idn)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |